Pembunuhan Berantai di Wonogiri

Detik-detik Sunaryo Hilang Dibunuh Sarmo, Pembunuh Berantai di Wonogiri, Sempat Nolak Buka Bersama

Jelang hilangnya Sunaryo, ia tidak mau buka puasa bersama dengan keluarganya. Korban dikenal sangat peduli dengan acara buka puasa bersama kelurga.

Editor: Weni Wahyuny
Dokumentasi keluarga Sunaryo
Sunaryo, warga Kecamatan Jatipurno yang hilang sejak beberapa waktu lalu. Sunaryo hilang ternyata dibunuh oleh Sarmo pembunuh berantai di Wonogiri 

"Korban bilang sudah dibantu tapi tidak bisa mengerti, pokoknya mencaci-maki saya," kata Sarmo.

"Setiap diinterogasi saya tidak mengaku. Sekecil apapun barang bukti selalu berusaha saya hilangkan," ujarnya.

Dia juga mengakui telah mengubur Sunaryo selama tiga bulan.

Saat polisi datang, dia berinisiatif menghilangkan jejak dengan membakar tulang Sunaryo.

Awal Mula Kasus Terbongkar 

Terkuaknya kasus pembunuhan berantai pasca penemuan kerangka manusia di dua lokasi berbeda di wilayah Kecamatan Girimarto, Wonogiri, ternyata berawal dari polisi mengungkap kasus pencurian.

Kapolres Wonogiri AKBP Andi Muhammad Indra Waspada Amirullah mengatakan pihaknya mengungkap tiga kasus yang berkaitan, dua diantaranya pembunuhan dan satu pencurian.

Dari kasus pencurian gergaji mesin di Ngadirojo ini, polisi bisa mengungkap adanya pembunuhan berantai yang dilakukan oleh pelaku yang sama.

"Pelakunya adalah S. Ini diawali kasus pencurian, si pelaku S berulang melakukan aksinya, lalu kita amankan dengan kasus pencurian," jelasnya, Sabtu (9/12/2023).

Di hadapan media, pelaku Sarmo mengakui perbuatannya.

Dia melakukan pembunuhan itu dengan sadar.

Sarmo diketahui melakukan pembunuhan terhadap dua orang yakni Agung Santosa warga Kecamatan Trucuk, Kabupaten Klaten di tahun 2021 dan Sunaryo warga Kecamatan Jatipurno, Wonogiri di tahun 2022.

"Masalah utang piutang (korban Sunaryo) dan bisnis kerja (korban Agung Santosa)," kata Sarmo.

Sarmo mengatakan, dia menggunakan apotas untuk menghilangkan dua nyawa itu.

Racun itu dicampur ke minuman dan diberikan ke korban.

"Pak Sunaryo dicampur ke es teh, Pak Agung saya berikan ke botol air minum kecil," ujarnya.

Kedua korban itu dibunuh kemudian dikuburkan sendiri oleh Sarmo, sebelum akhirnya ditemukan tinggal kerangka pada Kamis (7/12/2023) kemarin di wilayah Desa Semagar, Kecamatan Girimarto.

 

Baca berita lainnya di Google News

Artikel ini telah tayang di TribunSolo.com dengan judul Pamit Terakhir Sunaryo, Korban Pembunuhan Berantai di Wonogiri, Usai Salat Tarawih

Sumber: Tribun Solo
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved