Akses Jalan Ditutup Pemilik Tanah
Jalan Ditutup Dipasang Kawat di Lorong BP Peliung Sekip Jaya, Pemilik Tanah: Sudah 3 Kali Musyawarah
Viral jalan ditutup dipasang kawat di Kelurahan Sekip Jaya sehingga lima KK terhambat aktivitasnya, pemilik tanah ungkap sudah 3 kali musyawarah.
Penulis: Rachmad Kurniawan | Editor: Vanda Rosetiati
Mada Taufik (50) salah satu warga yang terdampak penutupan jalan mengatakan, pagar kawat itu sudah dipasang oleh pemilik tanah yakni keluarga Sitorus sejak dua hari yang lalu.
Lantaran ada calon pembeli yang meminta agar akses jalan sebaiknya ditutup.
"Tanahnya memang milik keluarga Sitorus, sudah puluhan tahun sebagian tanah dipakai sebagai akses jalan kami keluar masuk. Sudah lama mau dijual, nah baru-baru ini ada yang mau beli. Tetapi pemilik tanah menyampaikan, pembelinya tidak mau bayar kalau akses jalan tidak ditutup, " ujar Mada, Sabtu (9/12/2023).
Mengetahui hal itu, Mada dan beberapa warga lainnya berinisiatif membeli sebagian tanah agar akses jalan keluar masuk tetap ada. Akses jalan yang diminta hanya 7x1 meter, namun tidak dikabulkan oleh pembeli dan pemilik tanah.
"Pemilik tanah tak bisa merealisasikan karena pembeli akan membatalkan jika akses itu tidak dipagar atau ditutup, " katanya.
Mada mengungkapkan sementara ini, ia dan warga yang terdampak menggunakan satu-satunya akses satu jalan kecil lainnya, namun seringkali dipagar oleh pemilik ketika malam hari.
"Sebulan ini mungkin bisa lewat akses lain ada lorong kecil, tapi sering dipagar kalau malam. Belum tahu kedepannya gimana, " katanya.
Sebelumnya warga dan keluarga Sitorus sudah beberapa kali melakukan pertemuan, namun belum ada kesepakatan. Sampai akhirnya pemilik tanah menyampaikan kepada warga sekitar jika akses itu terpaksa ditutup.
"Iya memang sudah ada perwakilan keluarga pemilik tanah yakni Iman Sitorus yang saat itu menyampaikan kalau akses akan tetap ditutup. Kami mau tak mau menurut, tapi saat ini sedang berusaha untuk mediasi yang difasilitasi oleh Lurah setempat, " katanya.
Ketua RT 29 Wendi mengatakan, persoalan diantara warganya ini akan diselesaikan dengan mediasi.
"Belum ada kesepakatan. Nanti pertemuan kedua pihak bakal dijadwal ulang lagi, " ujar Wendi.
Wendi menerangkan dulunya akses jalan memang sengaja dibuka untuk warga yang keluar masuk. Dan sudah disampaikan kepada pemilik tanah jika ingin memasang pagar tolong diberikan sedikit untuk akses warga.
"Dulu waktu jaman ibunya masih hidup, ada toleransi dikasih jalan untuk akses warga. Sudah disampaikan kalau mau dipagar, tolong kasih warga di belakang sedikit untuk akses jalan, tapi nyatanya tetap dipagar, " katanya.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.