Dokter di Bogor Hilang

Senasib dengan Dokter Qory, Wanita Paruh Baya di Bogor Babak Belur Dianiaya Suami, Pelaku Kabur

M (52) Wanita asal Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor diduga telah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suami

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Weni Wahyuny
Tribun Jakarta/TribunnewsBogor
M (52) Wanita asal Desa Cibunar, Kecamatan Parungpanjang, Kabupaten Bogor diduga telah menjadi korban kekerasan dalam rumah tangga (KDRT) oleh suami 

Sehingga, korban pun merasa ketakutan yang menyebabkan melarikan diri mencari perlindungan.

Baca juga: Sosok Ini Ngaku Teman Dokter Qory Sebut Sering Diancam Willy Jika Bantu, Buat Akun Fake Bongkar KDRT

Qory kemudian melarikan diri ke rumah aman di unit Pusat Pelayanan Terpadu Perlindungan Perempuan dan Anak (P2TP2A).

Qory yang kondisinya tengah hamil 6 bulan terlihat kelelahan murung seperti ada tekanan mental akibat penganiayaan.

Waktu itu, Qory tidak mau ke rumah kerabat dan keluarganya karena trauma usai mendapat kekerasan dari suami.

"Awalnya dia datang hari Senin sekitar jam 8 malam. Kantor saat itu sudah tutup. Nah, waktu itu (kedatangan an ditanya) dia nggak mau ke rumah kerabatnya dan langsung ke sini," kesaksian pengurus P2TP2A Kabupaten Bogor, Saryuni kepada Kompas.com, Sabtu (18/11/2023).

Saryuni mengungkapkan bahwa pada Senin malam itu Qory datang seorang diri dengan berjalan kaki tanpa membawa apapun.

Petugas kemudian memeriksa kondisi fisik dan kandungan. Hasilnya, Qory depresi akibat adanya tindakan kekerasan berulang kali.

(Dia bilangnya saat datang) dia takut. Akhirnya langsung kita lindungi dan diinapkan. Asesmen setengah jam karena dia oleng, dikasih minum, makan, biar dia tiduran," ujarnya.

Beruntungnya, kondisi pada kandungan Qory dikatakan aman setelah didampingi oleh Psikolog dan pihak hukum.

"(Kondisi kandungan), alhamdulillah aman karena ada psikolog yang mendampingi ya. Dari Psikolog udah, pihak hukum udah," ucapnya.

Sementara ditemukan luka fisik di kepala dan punggung. Kepalanya masih sering pusing karena bekas diinjak di leher belakang.

"(Luka lebam) ada di paha dan punggung karena ditendang. Kalau kepala itu pusing karena diinjak dan ditendang. (Psikisnya) trauma yang cukup berat," ucap Suryani.

Atas kondisi tersebut, Qory harus diinapkan lebih lama dan tidak boleh ada keluarga yang tahu keberadaannya.

Qory bahkan menutup komunikasi dengan siapa pun karena trauma yang cukup berat.

Qory pun dibujuk untuk datang ke Unit Pelayanan Perempuan dan Anak (PPA) Polres Bogor pada Kamis (16/11/2023) pukul 18.00 WIB.
Namun, Qory sempat menolak. Lalu tak lama kemudian ia menyatakan siap melaporkan suaminya.

Halaman
1234
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved