Siswa SMA Dianiaya di Muratara

Alasan Polisi Belum Buru Pelaku Aniaya Siswa SMA Dalam Mobil Pikap di Muratara

Polisi belum memburu pelaku yang menganiaya siswa SMA dalam mobil pikap di Kabupaten Muratara meskipun telah menerima laporan dari keluarga korban.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Potongan video viral di medsos memperlihatkan sejumlah remaja menganiaya pelajar SMA dalam mobil Pikap. Kejadian ini terjadi di Jalan Poros Rawas Ulu - Ulu Rawas, Senin (30/10/2023). 

Adam berharap masalah ini tidak berkepanjangan, karena masyarakat di kedua desa yang bersebelahan itu pada hakikatnya masih satu rumpun keluarga.

"Keluarga korban sudah melapor ke Polsek, yang melapor dari pihak dua korban, korbannya ada dua. Semoga masalah ini cepat selesai, tidak berkepanjangan ribut terus," harapnya.

*Viral di Medsos*

Beredar sebuah video di medsos memperlihatkan aksi penganiayaan secara brutal terhadap anak sekolah.

Kejadian dalam video viral itu disebut-sebut terjadi di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) Sumatera Selatan (Sumsel).

Dilihat TribunSumsel.com, Selasa (31/10/2023) pagi, dalam video itu tampak penganiayaan dilakukan oleh sejumlah remaja berpakaian biasa.

Sementara yang mereka aniaya adalah anak sekolah yang mengenakan seragam putih abu-abu.

Penganiayaan dilakukan dalam sebuah mobil pick up hitam.

Mobil bak terbuka beratap tersebut tampaknya merupakan kendaraan yang biasa digunakan untuk antar jemput anak sekolah.

Tampak dalam video itu, para pelaku memaksa masuk mobil tersebut dan menganiaya anak sekolah di dalamnya.

Mereka ada yang menendang hingga menjotos secara brutal ke arah kepala dan tubuh korban.

Terdengar pula teriakan para pelajar perempuan yang ada dalam mobil itu meminta pelaku berhenti menganiaya temannya.

Sambil teriak histeris, pelajar perempuan berupaya melerai dan melindungi korban yang merupakan laki-laki.

Beberapa perempuan lainnya terdengar menangis, dan korban pun meringis kesakitan usai dijotos.

Tampak ada pria dewasa yang mengenakan batik cokelat dan berpeci motif putih hitam mencoba melerai aksi itu.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved