Siswa SMA Dianiaya di Muratara

Siswa SMA Dianiaya Dalam Mobil Pikap di Muratara, Polisi Buka Suara, Upayakan Damai

Polisi menyatakan sudah menerima laporan terkait kasus siswa SMA yang dianiaya dalam mobil pikap di Kabupaten Muratara.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Kasus penganiyaan siswa SMA dalam mobil pikap di Muratara, polisi buka suara, upayakan damai. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Polisi menyatakan sudah menerima laporan terkait kasus siswa SMA yang dianiaya dalam mobil Pikap di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara).

Namun, di Kabupaten Muratara masih dalam suasana pemilihan kepala desa (Pilkades), maka polisi masih fokus menyelesaikan itu dulu.

"Laporannya sudah ada, sudah kita terima, karena kemarin itu ada Pilkades, jadi kita utamakan itu dulu," kata Kapolsek Rawas Ulu, Iptu Herwan Oktariansyah pada TribunSumsel.com, Rabu (1/11/2023).

Meski telah dilaporkan, pemerintah desa (Pemdes) di mana tempat tinggal para pelaku penganiayaan itu sedang melakukan upaya perdamaian.

Setelah semua proses Pilkades selesai, barulah polisi akan mengkonfirmasi kembali kepada pelapor dan Pemdes mengenai upaya perdamaiannya.

"Paling nanti selesai Pilkades ini, kami akan klarifikasi lagi kepada yang membuat laporan kemarin bagaimana sudah selesai belum di desa, kalau selesai ya sudah," kata Herwan.

Baca juga: Kabut Asap di Tol Palindra & Indrapabu Batasi Jarak Pandang 400 Meter, Pengendara Ekstra Hati-hati

Bila upaya perdamaian tidak menghasilkan kesepakatan, maka giliran pihaknya yang akan turun tangan menindaklanjuti atas laporan yang telah mereka terima.

"Kalau tidak selesai secara kekeluargaan, nanti kami yang turun tangan terhadap laporan yang ada. Laporan itu tetap kami tanggapi.

Tapi izinkan kami selesai Pilkades ini dulu, baru nanti kami panggil semua pihak untuk mengetahui seperti apa perkembangan upaya (damai) mereka di desa," ujar Herwan.

Polisi memastikan situasi dan kondisi di dua desa bersebelahan tempat tinggal pelaku dan korban saat ini aman kondusif.

Duduk Perkara Penganiayaan

Duduk perkara siswa SMA yang dianiaya dalam mobil pikap di Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) sudah terungkap.

Dari informasi diperoleh TribunSumsel.com, para siswa tersebut diketahui sebenarnya tidak ada kesalahan, hanya menjadi sasaran luapan emosi para pelaku.

Para korban merupakan siswa UPT SMA Negeri 2 Musi Rawas Utara yang berasal dari Desa Pangkalan, Kecamatan Rawas Ulu.

Kepala Desa Pangkalan, Adam membenarkan siswa yang menjadi korban penganiayaan di dalam mobil Pikap yang viral di medsos tersebut adalah warganya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved