Berita Palembang
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Kerja di Hari Pertama, Gelar Rapat Soal Karhutla Dengan Dirjen KLHK
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Kerja Hari Pertama, Langsung Rapat Soal Karhutla Dengan Dirjen KLHK
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Shinta Dwi Anggraini
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG -- Penjabat (Pj) Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Agus Fatoni mulai kerja hari ini, Rabu (4/10/2023).
Bertempat di Hotel Arista Palembang, agenda pertama Pj Gubernur Sumsel yakni melakukan pertemuan dengan Direktur Jendral Pengendalian Pencemaran dan Kerusakan Lingkungan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) RI Sigit Reliantoro.
Adapu hal yang dibahas dalam pertemuan ini yakni soal Kebakaran Hutan dan Lahan (Karhutla) yang terjadi di Sumsel.
"Hari ini Pemprov bersama KLHK RI kita membahas tentang Karhutla. Dalam penanganan Karhutla harus ditanggani terpadu," kata Agus Fatoni, Rabu (4/10/2023).
Baca juga: Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni Tiba di Palembang, Sementara Waktu Tinggal di Hotel
Menurut Fatoni, terkait penangan Karhutla di Sumsel perlu dilakukan bersama-sama karena masing-masing punya tugas dan tanggung jawab.
Nantinya tugas dari masing-masing instansi disatukan, sehingga penanganannya bisa lebih efektif.
"Kita sudah bicarakan kebutuhan apa untuk penanganan Karhutla, misal sumber daya manusianya, peralatan, termasuk pendanaannya bisa provinsi/kabupaten kota dan pihak terkait lainnya," katanya.
Masih kata Fatoni, besok sejumlah pihak termasuk dirinya akan berkumpul membicarakan Karhutla, baik dari Polda, Korem dan stakeholder terkait.
Semua upaya akan dilakukan untuk penanganan Karhutla akan dilakukan dan tidak boleh menunggu.
"Kita optimalkan sumberdaya di daerah dulu, InsaAllah cukup. Sedangkan untuk peralatan masih dibutuhkan tambahan untuk itu besok akan dibahas siapa akan melakukan apa dan peralatannya apa," kata Fatoni.
Menurutnya, penyebab kebakaran ada tiga yaitu pertama karena cuaca atau el nino, kedua kondisi alam gambut yang panas dan kering sehingga muda terbakar dan ketiga perilaku masyarakat yang harus diedukasi.
Imbaunya, masyarakat jangan membakar karena dampak nya luas seperti kesehatan hingga nama baik Sumsel.
Mari hentikan kebiasaan membakar, dan jaga lingkungan sekitar.
"Catat, kondisi ISPU saat ini mulai membaik, tapi harus dijaga bersama-sama," katanya
Sementara itu, Sigit Reliantoro menambahkan, ISPU di Palembang sebelumnya hitam saat ini sudah merah. Sudah diangkat 200-an.
"Hari Jumat pada Status ISPU hitam atau berbahaya, kita koordinasikan dan ini sudah relatif membaik. Meskipun begitu tetap disarankan menggunakan masker untuk menjaga kesehatan," katanya
Sigit menjelaskan, kendala saat ini karena kekeringan agak lama, seperti diketahu sebagian wilayah Sumsel ini ada gambut nya.
Seperti yang diketahui gambut merupakan bahan bakar yang mudah terbakar dan itu yang menyebabkan beberapa titik mengalami kebakaran yang lama karena gambutnya sudah kering.
Untuk diketahui, gambut dalam memang susah dipadamkan.
Akses ke titik api juga susa, maka perlu water bombing, dan lain-lain.
"Imbaunya, kita harus paham saat ini musim kemarau panjang sehingga sedikit api saja sudah bisa memicu kebakaran yang dampak nya bisa sampai ke tetangga. Maka diharapkan bisa puasa membakar," katanya
Baca artikel menarik lainnya di google news
Berita Palembang Hari Ini
berita palembang terkini
Pj Gubernur Sumsel
Pj Gubernur Sumsel Agus Fatoni
Agus Fatoni
Karhutla
Tribunsumsel.com
AJI Palembang Siapkan Posko dan APD untuk Lindungi Jurnalis di Palembang |
![]() |
---|
Pemprov Sumsel Tetapkan SMA, SMK dan SLB Belajar Secara Online 1-2 September 2025, Terkait Ada Aksi |
![]() |
---|
Pesan Ratu Dewa Saat Aksi di Palembang, Tetap Jaga Ketertiban dan Jangan Anarkis |
![]() |
---|
Remaja di Palembang Dibacok Sekelompok Pemuda Saat Main Bola di Malam Hari, Diserang Pakai Celurit |
![]() |
---|
Besok Sekolah di Palembang Diminta Belajar Secara Online, Terkait Ada Aksi Damai 1 September |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.