Berita Lubuklinggau

Harga Beras Naik, Oktober Pemkot Lubuklinggau Operasi Pasar Beras Sampai Kecamatan

Untuk mengatasi harga beras naik ini, Pemkot Lubuklinggau akan melakukan operasi pasar beras pada awal Oktober mendatang.

Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/EKO HEPRONIS
Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Lubuklinggau, Surya Dharma mengatakan mengatasi harga beras naik ini, Pemkot Lubuklinggau akan melakukan operasi pasar beras pada awal Oktober mendatang, Selasa (26/9/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Harga beras di Pasar Tradisional Inpres Kota Lubuklinggau Sumsel terus mengalami kenaikan.

Saat ini harga beras di Kota Lubuklinggau mulai dari Rp 12.500 per kilogram hingga Rp. 16.000 per kilo gram.

Untuk mengatasi harga beras naik ini, Pemerintah Kota (Pemkot) Lubuklinggau akan melakukan operasi pasar pada awal Oktober mendatang.

Asisten II Bidang Ekonomi dan Pembangunan Kota Lubuklinggau, Surya Dharma menyampaikan operasi pasar ini dalam rangka menyiasati harga beras yang terus melambung tinggi akhir-akhir ini.

"Komunitas bras sampai saat ini terus mengalami kenaikan, akibat terdampak dari inflasi stunting, dan kemiskinan ekstrim," ungkapnya pada wartawan, Selasa (26/9/2023).

Baca juga: Ikan Gabus Warna Emas Ditemukan di Rawa Desa Bulu Cawang OKI, Sudah Banyak yang Menawar

Dia menyampaikan rencananya pelaksanaan akan dilaksanakan awal Oktober mendatang di setiap kecamatan di Kota Lubuklinggau.

"Dalam waktu dekat kita akan melakukan rapat dulu, karena ini merupakan salah satu upaya pemerintah mengatasi inflasi ini," ujarnya.

Menurut Surya, harapannya kedepan dengan operasi pasar ini, harga beras di pasar dapat turun dan lebih rendah lagi.

"Sekarang kita menghadapi musim kemarau, panen tidak serentak kemudian kenyataan dipasar harga beras sekarang naik," ungkapnya.

Dia menyebutkan, naiknya beras sekarang cukup signifikan karena naik dari Rp.10 menjadi Rp. 15 ribu.

Sebab, dalam aturan kementrian perdagangan karena kenaikan secara signifikan tiga minggu berturut-turut pemerintah harus melakukan intervensi campur tangan untuk operasi pasar.

"Karena bila masyarakat terbantu otomatis bebannya berkurang," ujarnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved