Bocah Tewas saat Ambil Air Wudu

Keseharian Bocah 8 Tahun Tewas saat Ambil Wudu Tertimpa Tembok, Banyak Teman, Rajin Mengaji

Terungkap keseharian dari bocah 8 tahun yang tewas tertimpa tembok saat ambil air wudu di Masjid di Padang, dikenal sosok yang ceria dan banyak teman

Penulis: Thalia Amanda Putri | Editor: Weni Wahyuny
CCTV Masjid Raya/ TribunPadang.com/Rezi Azwar
Mahrizal kakek G (kanan) - Keseharian Bocah 8 Tahun Tewas Tertimpa Tembok di Padang, Dikenal Sosok Ceria dan Banyak Teman 

Sebagai kakek dari korban, ia sudah memaafkan, sudah berdamai, dan sudah mencabut pengaduan ke Polisi.

Namun ia berharap dari kejadian pilu ini agar pelaku bisa menyadari kesalahannya.

"Untuk yang menabrak termasuk keluarga juga di kampung ini. Karena orang tua atau bapaknya saat masih muda bersama saya juga, dan kakeknya si pelaku juga sama saya juga," ujarnya.

Baca juga: Jejak Karier Yadi Sembako Sebelum jadi Artis, Pernah Jadi Sopir Parto & Eko Patrio, Kini Dipolisikan

Baca juga: Segini Harga Makanan di Warung Nyak Kopsah Bang Madun, Dikritik Food Vlogger Aa Juju Terlalu Mahal

Masrizal saat memperlihatkan foto cucunya Gian (8) yang tewas gegara remaja standing motor saat ditemui di Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, pada Senin (18/9/2023).
Masrizal saat memperlihatkan foto cucunya Gian (8) yang tewas gegara remaja standing motor saat ditemui di Lubuk Minturun, Kecamatan Koto Tangah, Kota Padang, Provinsi Sumatera Barat, pada Senin (18/9/2023). (TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Selain itu, Masrizal mengatakan jika ia mendapatkan informasi dari istrinya pada saat sedang bekerja bersama dengan orang tua laki-laki korban.

Nenek korban meminta suaminya untuk melihat cucunya atau korban di Rumah Sakit Siti Rahmah.

Dikarenakan adanya perasaan tidak enak, Masrizal bersama dengan orang tua laki-laki dari korban berangkat ke Rumah Sakit Siti Rahmah.

"Sempat saya khilaf, karena disangka cucu saya ini tertabrak atau dijahati seseorang. Selanjutnya cucu saya dirujuk ke RSUP M Djamil Padang, dan dinyatakan meninggal dunia saat Magrib," ujar Masrizal.

Diketahui, korban meninggal akibat mengalami luka robek di kepala, leher patah, dan tangan kiri patah.

"Jadi, yang membuat saya sempat kalam atau khilaf adalah melihat kondisi cucu saya. Sampai-sampai saya mengatakan hal yang tidak didengar," katanya.

Atas peristiwa yang menimpa sang cucu, Masrizal mengingatkan agar masyarakat jangan mudah saja memberikan izin bagi anak di bawah umur untuk membawa sepeda motor.

"Sebagai kakek dari yang meninggal ini. Untuk masyarakat Indonesia, janganlah anak di bawah umur dikasih kendaraan. Itu akan mengakibatkan kejadian seperti contohnya yang dialami oleh cucu saya," katanya.

Masrizal memohon kepada setiap orang tua yang ada di Indonesia ini, janganlah dikasihkan sepeda motor kepada anak yang belum siap atau di belum cukup umur.

"Saya memohon kepada seluruh orang tua jang dikasih anak-anak sepeda motor, padahal belum berusia 17 tahun," pungkasnya.

Keluarga Bocah 8 Tahun Tewas Tertimpa Tembok di Padang Maafkan Pelaku, Bongkar Permintaan Terakhir
Keluarga Bocah 8 Tahun Tewas Tertimpa Tembok di Padang Maafkan Pelaku, Bongkar Permintaan Terakhir (instagram/warungjurnalis / CCTV Masjid Raya/TribunPadang.com/Rezi Azwar)

Polisi Sebut Laporan Tak Bisa Dicabut

Meski keluarga korban, G alias Gian sudah memaafkan dan mengaku akan mencabut laporan terhadap pelaku, pihak Polresta Padang justru tetap melanjutkan proses hukum terhadap remaja standing motor yang tewaskan seorang anak lagi berwudhu di Padang.

Halaman
123
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved