Guru SMP di Medan Ngaku Diintimidasi
Nasib Tiurmaida Situmeang Kepala Sekolah di Medan usai Diduga Intimidasi hingga Tahan Gaji Guru
Kepala Dinas Pendidikan dan Kebudayaan Kota Medan, Laksamana Putra Siregar beralasan, pihaknya masih melakukan pendalaman atas kisruh yang terjadi ant
Bantahan Kepsek
Terkait tudingan ini, Tiurmaida membantahnya.
Kata dia, para guru itu melakukan tindakan indisipliner.
Kemudian, soal gaji, dirinya tidak ada berniat untuk menahan-nahan hak para guru.
"Masalah ini sebenarnya sudah selesai. Gaji sudah tersalur ke rekening guru maupun pegawai SMP 15 pada 8 September 2023," kata Tiurmaida, Minggu (17/9/2023).
Ia mengatakan, masalah gaji yang tertunda, memang diakuinya karena ada masalah teknis.
Pada 31 Agustus 2023 hingga 2 September 2023, dirinya mengambil cuti.
Sehingga, ada keterlambatan pengajuan untuk pencairan gaji guru.
"Jadi saya cuti, tidak bisa bekerja karena ada urusan keluarga," terang Tiurmaida.
Pada 5 September 2023, Bendahara SMP Negeri 15 Medan memberikan surat SK, bahwa yang bersangkutan pindah.
Saat itu juga, bendahara memberikan amprah gaji para guru.
"Jadi saya bilang, 'bu, kalau apa, yang 25 orang dulu dicairkan, 8 nanti dulu, saya bawa ke dinas'. Rupanya dari dinas tidak boleh, di tanggal 6 September saya mendapat surat untuk klarifikasi soal itu. Sesudah itu, saya bertanya juga apakah tidak boleh seperti itu, saya juga melihat dari kedisiplinan guru tersebut," ungkapnya.
Kemudian, ia mengatakan, guru-guru tersebut tidak disiplin karena pergi tanpa izin.
Ada delapan orang guru yang pergi tanpa izin.
Sehingga, sambungnya, situasi belajar mengajar tidak kondusif.
"Hal itu membuat siswa-siswi rusuh. Sejak itu saya membuat surat penjelasan bagi setiap guru, tapi tidak diindahkan, jadi saya buat surat teguran," katanya.
Soal tudingan dirinya melakukan pungli di kantin dan koperasi, Tiurmaida juga membantahnya.
Kata Tiur, memang dia ada memberlakukan pengutipan uang dari kantin.
Alasannya, uang yang dikutip itu merupakan uang sewa.
"Sewa kantin itu selama saya (menjabat) dari bulan tiga hingga bulan enam di sini tidak ada kejelasan, sehingga pada tahun ajaran baru saya mau buat itu jadi lebih berarti," ungkapnya.
Setelah dirinya mengutip uang dari kantir, duit yang terkumpul katanya untuk pembayaran sampah.
Kemudian, uang dari kantin itu untuk beli air minum guru dan siswa yang ikut ekstra kurikuler.
"Jadi wajar toh kalau itu kita balikkan ke situ, bahkan air minum guru dan anak yang ikut ekstra kurikuler juga berasal dari situ. Selama ini uang kantin yang dikelola koperasi tidak jelas peruntukannya, sehingga saya berinisiatif untuk melakukan perubahan, bahkan ada mural yang digambar di tangga sekolah juga uangnya dari situ," tuturnya.
Sementara itu, Kepala Bidang Pembinaan SMP Dinas Pendidikan Kota Medan, OK Zulfani Anhar mengatakan, kunjungannya ke SMP Negeri 15 Medan untuk melakukan mediasi antara guru dan kepala sekolah.
"Kedatangan kami hari ini mengklarifikasi, bahwasanya sebenarnya sejak jauh hari permasalahan kepala sekolah dengan para guru sudah selesai. Kita sebagai Dinas Pendidikan Kota Medan sudah melaksanakan pembinaan, berupa mediasi mempertemukan guru dengan kepala sekolah," ujar OK.
Hasil pertemuan itu, semua pihak diberi teguran.
Baik guru maupun kepala sekolah.
"Untuk dugaan yang lain kita harus dalami, karena baru juga kita baca ya, sesuai prosedur investigasi," katanya.
Wakil Kepala Sekolah Juga Belum Terima Gaji
Tribun-medan.com sempat berupaya mengonfirmasi tudingan para guru ke Kepala SMP Negeri 15 Medan, Tiurmaida Situmeang pada Sabtu (16/9/2023) kemarin.
Sayangnya, yang bersangkutan tidak ada di sekolah.
Tribun hanya bertemu dengan Wakil Kepala SMP Negeri 15 Medan, Suhartini.
Saat diwawancarai, Suhartini sendiri mengaku belum menerima gaji.
Ia pun mengaku sudah sempat menanyakan masalah keterlambatan gaji ini ke Dinas Pendidikan Kota Medan.
"Saya pun telat gajinya. Ini kami mau menghadap ke dinas, apa alasan telat gaji," kata Suhartini.
Ia mengatakan, saat menanyakan masalah gaji ke bendahara sekolah, pihak bendahara mengatakan bahwa amprah belum ditandatangani oleh kepala sekolah.
"Kami juga hanya menunggu di sini, jadi bukan mereka saja," katanya.
Ditanya mengenai kisruh antara kepala sekolah dan guru, Suhartini enggan menjelaskannya.
"Terus terang saya pun ingin menentramkan. Tapi saya juga heran kenapa yang awalnya yang bermasalah tiga orang, jadi menambah delapan orang," kata Suhartini.
Soal tudingan intimidasi, Suhartini meminta awak media menanyakan langsung masalah ini ke para guru yang bersangkutan.
"Hanya guru itu lah yang bisa merasakan diintimidasi seperti apa. Dan apa alasan Kepsek, itu hanya antara kepsek dan guru itulah yang tahu," ucapnya.(tribun-medan.com)
Baca berita lainnya di Google News
Ini Kata Kadis Pendidikan Soal Dugaan Gaji Guru SMP N 15 Ditahan Kepsek, Sebut Dua-duanya Salah |
![]() |
---|
Sosok Guru SMP Medan yang Nangis Massal Ngaku Diintimidasi Hingga Gaji Ditahan Kepsek 'Kami Ditekan' |
![]() |
---|
Nasib Guru SMP di Medan Nangis Massal Ngaku Diintimidasi Hingga Gaji Ditahan, Disanksi Kedisiplinan |
![]() |
---|
Tabiat Tiurmaida Situmeang Kepsek SMPN 15 Medan Dibongkar, 8 Guru Menangis Ngaku Gaji Ditahan: Egois |
![]() |
---|
Kronologi Guru SMP di Medan Ngaku Diintimidasi dan Gaji Ditahan Kepsek, Menagis Kerja Tak Dianggap |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.