Guru SMP di Medan Ngaku Diintimidasi

Kronologi Guru SMP di Medan Ngaku Diintimidasi dan Gaji Ditahan Kepsek, Menagis Kerja Tak Dianggap

Salah satu guru mata pelajaran IPS, Poni JF Matulesi mengaku sering mendapat intimidasi sejak Tiurmaida Situmeang menjabat sebagai Kepala SMPN15 Medan

Penulis: Aggi Suzatri | Editor: Kharisma Tri Saputra
TikTok@vahmie_sakhi-Kompas.com/Rahmat Utomo
Kronologi Guru SMP di Medan Ngaku Diintimidasi dan Gaji Ditahan Kepsek. Salah satu guru mata pelajaran IPS, Poni JF Matulesi mengaku sering mendapat intimidasi sejak Tiurmaida Situmeang menjabat sebagai Kepala SMPN15 Medan 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sejumlah guru SMP Negeri 15 Medan, mengaku diintimidasi dan gaji ditahan oleh kepala sekolahnya.

Pengakuan itu mencuat setelah viral video delapan guru SMP Negeri 15 Medan menangis di ruangan kelas meluapkan kekecewaannya.

Mereka mengaku mendapatkan surat panggilan dari Kepala sekolah SMPN 15 Medan bernama Tiurmaida Situmeang yang tidak memiliki dasar yang kuat.

Baca juga: VIRAL Guru SMP di Medan Menangis Massal Ngaku Diintimidasi dan Gaji Ditahan, Kepsek Buka Suara

Dalam video Tiktok yang diunggah @vahmiew_sakhi, guru itu mengatakan, selama mengajar pengabdiannya dianggap tidak pernah ada.

"Pak kami dari guru SMP 15 seperti ini lah kami ditekan, diteror kami secara mental, surat panggilan 1 panggilan 2 tidak, sewajarnya seperti ini, surat panggilan 1 tidak berdasar, surat panggilan 2 pun tidak berdasar surat panggilan 3 juga surat tidak berdasar," ujar guru dalam video sambil menangis.

"Mengabdi kami di sini, puluhan tahun gak pernah seperti ini. 10 kepala sekolah telah dihadapi tidak seperti ini," terangnya.

Hal itu terungkap saat Tribun Medan mewawancarai sejumlah guru di sekolah yang berlokasi di Jalan Syahruddin, Kecamatan Medan Amplas itu pada Sabtu (16/9/2023).

Salah satu guru mata pelajaran IPS, Poni JF Matulesi mengaku sering mendapat intimidasi sejak Tiurmaida Situmeang menjabat sebagai Kepala SMPN 15 Medan.

Berdasarkan pengakuan Poni, bukan hanya dirinya saja, hampir seluruh guru di SMPN 15 Medan juga sering mendapat intimidasi dari kepala sekolah tersebut.

"Kepsek itu baru pindah di bulan Maret. Tapi dia sering melontarkan kata kasar dan mengintimidasi kami. Misalnya ada beberapa kegiatan rapat. Dia selalu mengeluarkan kata kata kasar. Dia bilang guru-guru dan siswa di sini merupakan buangan," ucap Poni menirukan ucapan Tiurmida Situmeang.

Baca juga: Alasan Kepsek SMP Medan Tahan Gaji Guru Bantah Intimidasi, Tabiat Guru Dibongkar: Jarang Masuk

Bahkan, kata Poni, Tiurmaida Situmeang sering melontarkan kata-kata yang tidak pantas. Padahal statusnya adalah kepala sekolah di SMPN 15 Medan.

"Pernah juga pada saat usai penerimaan murid baru, kami dikumpulkan. Tiba-tiba dia (Kepsek) ngomong, guru ini bodoh-bodoh. Kalau nilai siswa mu rendah berarti gurunya yang bodoh," paparnya.

Poni pun membeberkan awal mula permasalahan Tiurmida Situmeang dengan para guru di SMPN 15 Medan.

Bermula saat beberapa guru menghadap ke Dinas Pendidikan (Disdik) Medan.

"Jadi permasalahan itu awal mulanya, dia (Kepsek) bilang kalau kalian ga suka dengan aturan saya silahkan ajukan surat pindah ke dinas. Dari sana, karena kami sudah tidak kuat makanya menghadap lah kami ke dinas," ucapnya.

Kepala SMP 15 Kota Medan bantah intimidasi dan tahan gaji guru.
Kepala SMP 15 Kota Medan bantah intimidasi dan tahan gaji guru. (TRIBUN MEDAN/HUSNA FADILLA TARIGAN-Kompas.com/Rahmat Utomo)
Halaman
1234
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved