Paspampres Culik Pemuda Aceh

Tak Hanya Imam Masykur, Ada Korban Lain yang juga Diculik & Dianiaya, Dilepas karena Kondisi Parah

Irsyad mengatakan tiga anggota TNI tersebut melepaskan H karena saat itu kondisi fisik H sudah parah setelah dilakukan penganiayaan.

Editor: Weni Wahyuny
Tribunnews.com/ Abdi Ryanda Shakti/YouTube KompasTV
(kiri) Komandan Polisi Militer Kodam Jaya (Danpomdam Jaya) Kolonel CPM Irsyad Hamdie Bey Anwar memberikan keterangan terkait kasus penculikan hingga penganiayaan terhadap warga Aceh bernama Imam Masykur oleh tiga anggota TNI dan satu warga sipil di Kantor Pomdam Jaya/Jayakarta, Jakarta, Selasa (29/8/2023). Ternyata ada korban lain dalam kasus tersebut 

1. Kasus Viral

Kasus kematian Imam menjadi viral di platform media sosial dan sempat diunggah oleh akun Instagram @undercover.id dan @rakan_aceh.

Terdapat dugaan bahwa Imam mengalami penganiayaan dan sempat menghubungi keluarganya sebelum akhirnya meninggal.

Dalam unggahan di akun Instagram @rakan_aceh, terdapat pula video percakapan telepon di mana Imam berbicara dengan keluarganya menggunakan bahasa daerah.

2. Dugaan Keluarga

Said Sulaiman, anggota keluarga dari Imam Masykur, menyatakan bahwa selama Imam berada di Jakarta, almarhum tidak pernah terlibat masalah dengan siapa pun.

Selama setahun merantau di Ibu Kota, pemuda tersebut senantiasa bersama Said Sulaiman.

“Almarhum tidak ada masalah dengan siapa pun, biasa saja,” kata Said Sulaiman di rumah duka Desa Mon Keulayu, Bireun, Aceh, Minggu (27/8/2023), dikutip dari Tribun Aceh.

Said mengakui bahwa dia belum memiliki informasi pasti mengenai dugaan penyebab penyiksaan dan pembunuhan yang menimpa almarhum.

Namun, diduga kuat bahwa penganiayaan yang mengakibatkan kematian korban tersebut memiliki motif perampokan.

Kasus ini disebut telah ditangani oleh pihak berwenang di Jakarta dan sedang dalam proses hukum. Keluarga korban berharap pelaku penganiayaan akan mendapatkan hukuman yang pantas.

3. Ada Permintaan Uang Tebusan Rp50 Juta

Dalam unggahan Instagram @rakan_aceh, Imam meminta uang Rp50 juta sebagai tebusan supaya dirinya selamat dan tak lagi dianiaya.

"Warga Bireuen Imam Masykur sempat menelepon keluarganya, meminta supaya dikirimkan uang Rp50 juta. Bila terlambat dikirim, dia akan dibunuh. Dia meminta adiknya menelepon ibu mereka supaya mengirimkan uang secepatnya," tulis takarir Instagram @rakan_aceh.

Selama berada di Jakarta, Imam Masykur tinggal bersama Said Sulaiman di wilayah Rempoa, Ciputat Timur, Kota Tangerang Selatan, Banten.

Halaman
1234
Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved