Berita Palembang

Gerindra Siapkan 3 Kader di Pilgub Sumsel 2024, Nasdem: Herman Deru-Mawardi Yahya 2 Periode

DPD Gerindra Sumsel menyiapkan 3 kader di Pilgub Sumsel 2024 direspon DPW Nasdem Sumsel, pasangan Herman Deru-Mawardi Yahya potensi dua periode.

DOK SRIPOKU
DPD Gerindra Sumsel menyiapkan 3 kader di Pilgub Sumsel 2024 direspon DPW Nasdem Sumsel, pasangan Herman Deru-Mawardi Yahya potensi dua periode. 

TRIBUNSUMSEL. COM, PALEMBANG - Pernyataan pengurus Dewan Pimpinan Daerah (DPD) Partai Gerindra Sumsel menyiapkan tiga kader di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel direspon Dewan Pimpinan Wilayah (DPW) Partai Nasdem Sumsel.

Sejauh ini Partai Nasdem Sumsel tetap membuka peluang mereka akan berkoalisi dengan Partai Gerindra.

Menurut Sekretaris DPW Partai Nasdem Sumsel Syamsul Bahri, alasan berkoalisi karena hubungan Gubernur Herman Deru dan Wakil Gubernur Mawardi Yahya saat ini masih harmonis dan potensi untuk periode kedua bersama memimpin Sumsel.

Pasalnya Herman Deru saat ini menjabat Ketua DPW Partai Nasdem Sumsel, sedangkan Mawardi menjabat sebagai anggota Dewan Pembina DPP Gerindra.

"Jad kita hormati kebijakan partai lain. Tapi pastinya Herman Deru punya strategi untuk kembali memimpin Sumsel di periode kedua, " kata Syamsul, Selasa (22/8/2023).

Baca juga: Seleksi Anggota KPU Sumsel Masuk tahap 20 Besar, Timsel Tegaskan Tak Ada CalonTitipan

Dijelaskan Ketua Fraksi Nasdem DPRD Sumsel ini, memang Partai Gerindra mempunyai kader- kader potensial untuk diusung pada Pilkada Sumsel, namun pastinya hanya satu kader diusung.

"Gerindra kan ada Mawardi Yahya saat ini, dan tidak mungkin Gerindra mengusung dua orang. Jadi tergantung, popularitas dan elektabilitas kader Gerindra, dan HD masih akan tetap berpasangan dengan Mawardi, " jelasnya.

Diakui mantan Calon Bupati Muara Enim ini, Herman Deru dan Mawardi berpotensi kembali berpasangan di Pilgub Sumsel 2024, karena kepuasan masyarakat Sumsel atas kepemimpinan keduanya berdasarkan hasil survei.

"Jadi lebih berpotensi dua periode, karena kepuasan masyarakat diatas 70-80 persen. Artinya keduanya masih diinginkan dan pastinya Nasdem otomatis akan tetap mengusung Herman Deru lagi, " tandasnya.

Ditambahkan Syamsul, partainya sendiri saat ini fokus untuk meraih hasil positif di Pileg dahulu dengan memenangkan, setelah itu partai akan melanjutkan fokus di Pilkada.

"Pastinya, suara atau kursi yang didapat nanti harus signifikan, dan itu memudahkan kader kita maju Pilkada, " ucapnya.

Diungkapkan mantan Kepala Dinas PU di era Gubernur Alex Noerdin ini, kader yang akan diusung di Pilkada nanti pastinya harus memiliki kriteria, termasuk pihaknya akan menggunakan lembaga survei.

"Ya, kalau maju Pilkada harus ada popularitas dan elektabilitas bagus untuk diusung. Tapi berbicara itu setelah legislatif kalau legislatif saja kalah untuk apa, dan yang terbaik diusung serta memiliki peluang menang. Jadi harus ada popularitas dan elektabilitas kader itu, kalau biaya itu operasional untuk infrastruktur , alat peraga kampanye dan sebagainya, " tandasnya.

Syamsul pun menerangkan, selain untuk posisi Calon Gubernur Sumsel kedepan yang dipastikan akan mengusung Herman Deru kembali, untuk ditingkat Kabupaten kota partai Nasdem memiliki kader potensial kembali diusung.

"Untuk daerah yang potensi seperti Palembang, OKUT, OKUS, OI, Muratara dan sebagainya. Kita pastinya menunggu hasil Pileg dulu, " benernya.

Pada Pileg ini sendiri, Nasdem Sumsel sendiri menargetkan satu kursi setiap dapil (Daerah Pemilihan), sehingga diharapkan bisa meraih minimal pimpinan DPRD baik di tingkat provinsi, Kabupaten dan kota.

"Pastinya kita memiliki target minimal pimpinan DPRD atau Ketua bisa saja nanti. Dengan begitu kita bisa mengusung kader Nasdem di Pilkada, " capnya.

Untuk langkah nyata meraih kemenangan di Pileg, Syamsul menyatakan pihaknya telah memperkuat infrastruktur partai sebagai ujung tombak, dan menyiapkan saksi- saksi handal yang mengawal suara di setiap TPS (Tempat Pemungutan Suara).

"Pastinya kita akan siapkan saksi- saksi minimal 2 saksi per TPS, dan sebelumnya akan diberikan pendidikan agar mereka tahu tugasnya, jangan dia tidur, balek kerumah saat penghitungan suara, tapi mengawal suara kedepan agar tidak hilang, " pungkasnya.

Punya setidaknya tiga kader Gerindra bakal calon gubernur Sumsel 2024, Gerindra ungkap peluang dan arah partai  pada Pilgub Sumsel 2024. Tiga  kader Gerindra adalah Mawardi Yahya, Eddy Santana Putra (ESP) dan Saifudin Aswari Rivai.
Punya setidaknya tiga kader Gerindra bakal calon gubernur Sumsel 2024, Gerindra ungkap peluang dan arah partai pada Pilgub Sumsel 2024. Tiga kader Gerindra adalah Mawardi Yahya, Eddy Santana Putra (ESP) dan Saifudin Aswari Rivai. (KOLASE TRIBUN SUMSEL/ARIEF BASUKI ROHEKAN)

Sebelumnya, meski saat ini partai Gerindra provinsi Sumatera Selatan (Sumsel), fokus memenangkan Prabowo Subianto di Pemilu Presiden (Pilpres) dan memangkan Pemilu Legislatif (Pileg) 2024. Pastinya partai Gerindra memiliki kader yang berkesempatan untuk diusung di Pemilihan Gubernur (Pilgub) Sumsel kedepan.

Beberapa nama diantaranya Anggota Dewan Pembina DPP Partai Gerindra sekaligus Wakil Gubernur Sumsel Mawardi Yahya, mantan Walikota Palembang yang saat ini duduk di DPR RI Eddy Santana Putra (ESP), hingga mantan Bupati Lahat sekarang duduk di DPRD Sumsel Saifudin Aswari Rivai.

Menurut ketua DPD Partai Gerindra Sumsel Kartika Sandra Desi, partainya akan lebih dahulu berjuang di Pilpres dan Pileg yang sudah didepan mata. Mengingat hasil Pileg nanti akan menentukan arah partai Gerindra dalam mengusung kadernya sendiri di setiap Pilkada.

"Soal Pilkada, pokoknya tugas kami menenangkan Prabowo dahulu dan partai menang, segala- galanya, menang baru kita bicara Pilkada, " kata Kartika Sandra Desi.

Cici sapaan akrab Kartika, soal nama- nama yang berpeluang berkontestasi di Pilgub, pastinya Gerindra memiliki kader yang siap dimajukan.

"Segala kemungkinan ada, Aswari ada, Mawardi ada, Eddy Santana ada. Semua kader Gerindra banyak yang punya kualitas, untuk jadi kepala daerah, " paparnya.

Ditambahkan Cici yang saat ini menjabat Wakil Ketua DPRD Sumsel, dalam pengusung bakal calon kepala daerah, pastinya Gerindra memiliki mekanisme sendiri dan keputusan akhir ada di DPP Gerindra.

"Pertimbangan mengusung banyak faktorlah, apakah kita bisa berdiri sendiri, kedua yang memutuskan kepala daerah itu DPP. Artinya ditangan DPP, tentunya dengan masukan dan usulan dari bawah, " terangnya.

Disisi lain dalam kesiapan Pileg di Sumsel, diakui Cici partainya telah menyusun para bacaleg di setiap tingkatan, dan diharapkan minimal mempertahankan perolehan kursi yang didapat selama ini.

"Kami mengurusi penyusunan dan bacaleg koordinasi dengan DPP, mencari simulasi yang terbaik agar kursi itu bertambah minimal bertahan, yang belum pimpinan bisa dapat pimpinan," tandasnya.

Ditambahkan Cici, meski sudah keluar DCS (Daftar Caleg Sementara) oleh KPU, namun bisa saja nanti berubah saat DCT.

"Memang DCS sekarang sudah maksimal meski tetap terbuka perubahan, beberapa DCS masih banyak mempertimbangkan banyak yang masuk dan mundur untuk di daerah. Sedangkan kalau di Sumsel sudah fix, meski ada perubahan satu di kota Palembang terkait masalah perbaikannya penambahan perempuan, "tukasnya.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved