Berita Palembang
Pemerintah Gencar Distribusikan Beras SPHP Agar Pasokan dan Harga Stabil
Pemerintah gencar menggelontorkan beras Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog ke masyarakat agar pasokan aman dan stabil.
Penulis: Hartati | Editor: Kharisma Tri Saputra
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Pemerintah gencar menggelontorkan beras Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) dari Bulog ke masyarakat agar pasokan aman dan stabil.
Distribusi itu dilakukan langsung melalui operasi pasar hingga bekerjasama dengan retail modern juga menggandeng TNI dan Polri mempercepat distribusi tersebut.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan Sumsel Ruzuan Efendi mengatakan pemerintah daerah mengejar distribusi besar SPHP ke masyarakat agar tidak melonjak tajam dan ketersediaan tetap aman,” kata Ruzuan, Rabu (17/9/2025).
Sebab saat ini harga beras medium di Palembang mengalami kenaikan sejak awal Agustus 2025. Dari pantauan terakhir harga beras medium di kisaran Rp 13.500 hingga Rp 14.000 per kilogramnya, sebelumnya Rp 11.000 - 12.000 per kilogram.
Menurutnya, kenaikan harga dipengaruhi beberapa faktor, termasuk keterlambatan distribusi dari pedagang dan kondisi cuaca yang memengaruhi panen.
Sementara itu, beras premium relatif stabil karena stok dan penyalurannya masih aman.
"Untuk harga beras premium masih stabil karena penyalurannya aman stoknya aman. Kita upayakan untuk menghadapi musim paceklik ini semua penyaluran beras ke masyarakat lancar," tambahnya.
Ruzuan menyebut saat ini pemerintah sedang mengupayakan distribusi beras SPHP tersalurkan dan memenuhi kebutuhan masyakarat, pemerintah terus menggenjot ketersedian barang.
Namun,kata Ruzuan ada salah satu kendala yang terjadi adalah proses verifikasi pedagang SPHP yang cukup ketat.
"Pedagang wajib melaporkan penjualan ke Bulog, namun beberapa laporan terlambat masuk, sehingga distribusi belum merata di semua wilayah,"ujarnya.
"Pedagang khususnya yang di pasaran yang menjual beras SPHP ini harus diverifikasi dahulu. Ini untuk data bulog. Kendalanya ini kenapa dipasaran susah mendapat beras SPHP karena pedagang ini sudah banyak yang tua mereka bingung pake aplikasi,"katanya.
"Makanya itu ada keterlambatan penjual untuk mendaftarkan dan melaporkan,"ungkapnya.
Program percepatan distribusi beras SPHP ini merupakan bagian dari program nasional. Bulan lalu, pemerintah menyediakan 1,3 juta ton beras SPHP untuk seluruh Indonesia, termasuk disalurkan ke pusat perbelanjaan modern dan ritel, dengan harga eceran tidak melebihi Rp62.500 per 5 kilogram.
Ruzuan juga menekankan agar masyarakat tidak panik membeli beras, sebab ketersediaan beras aman dan cukup.
“Stok cadangan dari hasil panen petani masih cukup. Jika masyarakat membeli sesuai kebutuhan, distribusi bisa berjalan merata dan harga tetap terkendali,” ujarnya.(tnf)
Herman Deru Apresiasi Aksi Damai Mahasiswa, Siap Jalin Komunikasi Rutin dengan BEM se-Sumsel |
![]() |
---|
Korsek Bawaslu Empat Lawang Diputus Tak Layak DKPP, Begini Respon Ketua Bawaslu Sumsel |
![]() |
---|
2 Pejabat dan 1 Kontraktor Divonis 2 Tahun Penjara Kasus Korupsi Proyek Pokir di Banyuasin |
![]() |
---|
3 Kurir Narkoba Tertunduk Sabunya Dimusnahkan Kejari & Polrestabes Palembang, Terancam Hukuman Mati |
![]() |
---|
Eks Wawako Fitri & Suami Jalani Sidang Perdana 30 September 2025,Kasus Dugaan Korupsi PMI Palembang |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.