Heboh Bayi Tertukar di Bogor

Nyonya D Diduga Ibu Bayi Tertukar Akhirnya Muncul Lakukan Tes DNA , Takut Disorot Awak Media

Nyonya D ibu bayi yang diduga tertukar dengan bayi Siti Mauliah akhirnya muncul lakukan tes DNA hari ini, Senin (21/8/2023).

TribunnewsBogor.com
Nyonya D ibu bayi yang diduga tertukar dengan bayi Siti Mauliah akhirnya muncul lakukan tes DNA hari ini, Senin (21/8/2023). 

Menjelang tes DNA, Siti Mauliah dan sang suami Muhammad Tabrani memilih menjaga kesehatan tubuh.

Hal itu diungkapkan oleh sang suami, Tabrani di kediamannya di Kampung Mekar Jaya, Desa Cibeuteng, Kecamatan Ciseeng, Kabupaten Bogor.

Saat ditemui, sang suami mengatakan jika Siti sedang istirahat penuh untuk mempersiapkan jelang tes DNA.

"Istri lagi istirahat, saya juga mau istirahat," ujar Muhammad Tabrani pada TribunnewsBogor.com, Minggu (20/8/2023).

"Besok mau tes DNA (silang), makanya hari ini berencana mau istirahat penuh," ungkapnya.

Harapan Tabrani dan Siti sendiri agar polemik bayi tertukar ini bisa segera diberikan jalan terbaik.

"Harapannya si mudah-mudahan segera beres ya masalah ini dan diberikan jalan terbaik aja," pungkasnya.

Sosok 5 Nakes Dinonaktifkan

Lima tenaga kesehatan (nakes) Rumah Sakit Sentosa, Bogor, Jawa Barat, dinonaktifkan, buntut bayi tertukar yang tengah viral.

Kelima nakes itu dinonaktifkan karena lalai memasang gelang identitas hingga bayi Siti Maulia (37) tertukar.

Lima nakes itu terdiri dari bidan dan perawat.

Namun pihak rumah sakit tak menyebutkan nama-nama lima nakes tersbeut.

Keputusan pihak rumah sakit menonaktifkan lima perawat dan bidan tersebut diambil menyusul tujuh orang telah diperiksa sebagai saksi oleh penyidik Unit Reskrim Polres

"Awalnya 15 orang yang mau disanksi, tapi kan kita harus melihat dong berapa orang yang kemudian terlibat," ujar Juru Bicara RS Sentosa, Gregg Djako saat dihubungi Kompas.com, Minggu (20/8/2023).

"Kita mendalami dan mencari mana yang paling berperan dan mengetahui betul peristiwanya. Jadinya yang 10 orang kita SP1 aja. Sedangkan yang lima perawat dan bidan dinonaktifkan atau dibebastugaskan," ungkapnya.

Gregg mengatakan, para bidan dan perawat yang disanksi telah dipindahkan ke bagian administrasi untuk sementara waktu.

"Mereka di satu depertemen ini dinonaktifkan untuk tidak memegang bagian itu (persalinan)," ujar Gregg.

Baca berita lainnya di Google News

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved