Berita Pilpres 2024

PKB Klaim Partai Setia, Tapi Bisa Pindah ke Lain Hati Bila Cintanya Bertepuk Sebelah Tangan

Waketum PKB, Jazilul Fawaid mengeklaim bahwa partainya menjunjung tinggi kesetiaan dalam berkoalisi, tapi bisa saja pindah ke lain hati.

|
Editor: Rahmat Aizullah
Kolase/Tribunnews.com
Ketum Gerindra Prabowo Subianto dan Ketum PKB Muhaimin Iskandar 

TRIBUNSUMSEL.COM - Wakil Ketua Umum (Waketum) Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Jazilul Fawaid mengeklaim bahwa partainya menjunjung tinggi kesetiaan dalam berkoalisi.

Mereka telah berkoalisi dengan Partai Gerindra sejak setahun lalu membentuk Koalisi Kebangkitan Indonesia Raya (KKIR).

Meski merupakan partai yang setia jika telah memutuskan berkoalisi, namun kesetiaan itu, kata Jazilul, juga bergantung pada rekan koalisinya yang harus pula setia.

Baca juga: Cawapres Prabowo Tak Kunjung Dideklarasikan, PKB Sindir Gerindra: Lu Enggak Jelas Gua Lepas

"Yang jelas PKB masuk kategori partai yang setia, kalau yang di sana juga setia," kata Jazilul dikutip dari Live Youtube DPP PKB dalam Serial Talk Show PKB Mendengar, Gus Imin Pilih Siapa?, Selasa (1/8/2023).

Kini kesetiaan masing-masing antara PKB dengan Gerindra tengah diuji setelah mereka menyatakan kerjasama sejak 12 bulan lalu.

Jazilul pun mengungkap kondisi koalisi partainya saat ini dengan Gerindra.

Baca juga: Prabowo Takut Kehilangan Muhaimin, Respons Cak Imin Soal Sinyal PKB yang Ingin Hengkang dari Koalisi

Dia mengisyaratkan bahwa PKB bisa saja pindah ke lain hati bila cintanya bertepuk sebelah tangan.

Jazilul pun mengutip istilah yang banyak beredar di media sosial.

Istilah yang dimaksud tersirat PKB akan melepas koalisi apabila rekan koalisinya juga tidak ada kejelasan.

Baca juga: Muhaimin Calon Kuat Cawapres Prabowo, Reaksi Keras PKB Andai Tak Digandeng di Pilpres 2024

"Ada itu biasanya di youtube-youtub itu, lu sebelas aku dua belas, lu nggak jelas gua lepas," kata Jazilul diringi ekspresi tertawa.

Jazilul menambahkan banyak kader hingga ulama yang mempertanyakan koalisi yang dibangun PKB dan Gerindra.

Sebab hingga kini, keduanya masih belum kunjung deklarasi capres dan cawapres.

Baca juga: Sudah 11 Bulan Koalisi, Gerindra-PKB Belum Umumkan Muhaimin Jadi Cawapres Prabowo, Tunggu Apa?

"Kader-kader PKB para ulama, para mungkin pengamat juga, ini kok enggak jadi-jadi ya yang memang enggak tahu caranya," kata Jazilul.

Menurut Jazilul, PKB baru pertama kali menjalin koalisi dengan Partai Gerindra.

Karena itu, ia pun menyoroti belum adanya keputusan mengenai capres dan cawapres setelah 12 bulan berkoalisi dengan Gerindra.

Baca juga: Sinyal Duet Prabowo-Erick Makin Menguat, PKB Berharap Gerindra Tak Berkhianat

Ia menyampaikan koalisi PKB-Gerindra memang terbentuk karena cinta lokasi lantaran bergabungnya Gerindra pada periode kedua pemerintahan Presiden Jokowi.

"Kalau Gerindra baru-baru cinlok kalau bahasa sekarang. Jadi bertemu terus kita tanda tangan, tapi yang jelas dengan Gerindra baru ketika Gerindra bergabung di pemerintahan Pak Jokowi periode akhir bersama PKB. Di Pilpres belum pernah sama sekali," jelasnya.

Jazilul mengungkapkan partainya lebih punya sejarah panjang berkoalisi dengan PDI Perjuangan (PDIP) dan Partai Demokrat ketimbang Gerindra.

Baca juga: Muhaimin Iskandar Masuk 5 Kandidat Cawapres Ganjar, PKB Buka Suara Soal Nasib Koalisi Dengan Prabowo

Jazilul menerangkan PKB berkoalisi dengan Partai Demokrat pada pemilihan presiden 2004 dan 2009.

Selanjutnya, PKB berkoalisi dengan PDIP pada Pilpres 2014 dan 2019.

"Nah partai berbasis Islam terbesar hari ini tetap PKB. Jadi kalau lihat dari sejarah maka sebenarnya PKB itu lebih banyak lebih panjang hubungannya dengan PDIP lebih panjang hubungannya dengan Demokrat," jelasnya.

Baca juga: PDIP Ingin Rebut PKB dari Pelukan Gerindra, Muhaimin Tak Tepis Peluang Ubah Arah Koalisi

Jazilul menekankan agar tidak melupakan sejarah mengenai jasa ulama.

"Biasanya kita katakan jas merah jangan sekali-kali lupakan sejarah. Kalau di PKB jas hijau, jangan sekali-kali lupakan jasa ulama," katanya.

Klik => Berita Lainnya Terkait Pilpres 2024

Sumber: Tribunnews
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved