Liputan Khusus Tribun Sumsel
LIPSUS: Konsumen Pilih Belanja Online, Eksistensi Mal Terancam, Gelar Berbagai Event dan Promo -1
Pasca pandemi Covid-19 bahkan setelah sekarang dinyatakan endemi, kondisi mal belum bisa dikatakan normal.
Sebab, belanja online karena bisa dilakukan sembari melakukan aktivitas lainnya, sehingga tidak membuang waktu untuk memilih lama di toko atau pasar.
Belanja di mal, pasar dan secara online tentu menawarkan kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Belanja di mal memang nyaman dan bersih, tetapi untuk harga tentu akan lebih "pricey".
Sementara di pasar biasanya lebih membutuhkan energi dan waktu extra karena kondisi lebih padat dan berdesak-desakan.
"Sedangkan belanja di online kita bisa mendapatkan harga yang jauh lebih bersahabat, dengan kekurangan tidak bisa melihat barang secara fisik. Namun untuk belanja online harus lebih teliti, kalau tidak mau kecewa hasilnya," katanya.
Gelar Event dan Promo
Kondisi mal di Sumsel secara keseluruhan masih belum sepenuhnya pulih dan normal seperti saat sebelum pandemi atau 2019 lalu karena meski sejumlah sudah ada yang kembali normal dari sisi transaksi dan okupansi namun masih ada mal lainnya yang belum sepenuhnya pulih.
Salah satunya OPI mal yang berada di Jakabaring. Mal tersebut saat ini masih dikatakan okupansi dan transaksi saat hari normal seperti saat ini masih 80 persen okupansi dan transaksinya dibandingkan dengan sebelum pandemi Covid-19.
Marketing Communication Manager OPI Mall, Wendy Ansa mengatakan kondisi okupansi dan transaksi mal belum normal ini karena pasca pandemi dicabut masyarakat juga punya banyak pilihan tempat berlibur yakni ke luar kota hingga tempat lainnya karena kelonggaran kebijakan yang tidak lagi mewajibkan penggunaan aplikasi peduli lindungi.
Selain itu pasca momen lebaran sebagian besar tabungan masyarakat juga habis digunakan mudik dan liburan juga berbarengan dengan momen masuk sekolah offline lagi sehingga memerlukan biaya untuk memenuhi kebutuhan anak sekolah.
"Iya masih belum normal saat ini namun sudah mendekati normal jadi banyak program dan promo kita buat agar okupansi dan transaksi bisa kembali normal," kata Wendy, Sabtu (29/7/2023).
Meski belum sepenuhnya pulih, Wendy mengatakan saat ini masih jauh lebih baik karena dulu saat pandemi 30-40 persen karyawan sempat harus Work From Home (WFH) yang menyebabkan gaji mereka dikurangi karena juga dikurangi waktu bekerjanya.
WFH itu juga berlaku bagi karyawan manajemen maupun karyawan tenant dan hanya 60-70 persen yang bekerja karena saat ini jam operasional mal dipersingkat sehingga yang semula pekerja bisa bekerja dua shif terpaksa hanya berlaku satu shif saja sehingga jam bekerja dikurangi.
Pola WFH ini kata Wendy berlaku adil yakni dirotasi pada semua pegawai sehingga tidak ada yang WFH full dan lainnya full bekerja agar adil. Meski sempat memberlakukan WFH namun tidak ada sampai PHK.
WFH juga dilakukan karena terpaksa sebab jam operasional mal sebentar dan okupansi juga transaksi benar-benar anjlok saat itu.
"Alhamdulillah sekarang semua pegawai baik manajemen mal dan tenant semuanya sudah full bekerja lagi 100 persen," ujar Wendy.
Liputan Khusus Tribun Sumsel
Liputan Khusus Tribun Sumsel Mal Pasca Pandemi
Belanja Online
Berita Palembang Hari Ini
mata lokal menjangkau indonesia
Lokal Bercerita
Aku Lokal Aku Bangga
Tribunsumsel.com
| Pemilik Kafe Kopi di Palembang Tertolong Momen Buka Bersama, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -3 |
|
|---|
| Harga Kopi Rp 52 Ribu Per Kg Termahal Sepanjang Sejarah, Kini Ramai-ramai Beli Emas -2 |
|
|---|
| LIPSUS : Bisnis Kafe Kopi Gulung Tikar, Harga Kopi Tembus Rp 52 Ribu Per Kg -1 |
|
|---|
| Pajak Hiburan 40-75 Persen Berlaku Bakal Matikan Usaha, GIPI Sumsel Ajukan Gugatan ke MK -2 |
|
|---|
| LIPSUS: Pengunjung Karaoke Kaget Tarif Naik, Pajak Hiburan 40-75 Persen Berlaku -1 |
|
|---|

Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.