Anies Baswedan: Pendapatan Guru Harus Cukup Biar Fokus Ngajar, Jangan Cuma Untuk Bisa Hidup 15 Hari

TRIBUNSUMSEL.COM - Bakal capres dari Koalisi Perubahan, Anies Baswedan mengatakan pendapatan guru harus cukup agar mereka bisa konsentrasi mengajar.

Menurut Anies, kesejahteraan guru berpengaruh cukup besar terhadap kualitasnya dalam mengajar anak-anak didik di sekolah.

"Pendapatan dia (guru) harus cukup, kesejahteraannya harus baik. Sehingga dia bisa fokus mengajar. Kalau nggak, ngajar sambil les, yang nggak ikut les nilainya jelek, ini siklus yang bermasalah," kata Anies Baswedan dalam satu kesempatan belum lama ini, dilansir dari Tribunnews.com.

Baca juga: Tampil Pede Depan Walikota Se-Indonesia, Anies Sampaikan Visinya Tentang Pembangunan Kota Masa Depan

Karenanya, kata mantan Menteri Pendidikan ini, guru berkualitas itu ditopang oleh beberapa hal, utamanya pendapatan yang cukup.

Sebab, tambah Anies, bila guru memiliki pendapatan hanya untuk bisa hidup 15 hari, maka mereka akan sulit konsentrasi dalam mencerdaskan anak-anak bangsa.

"Guru berkualitas itu ditopang oleh beberapa hal. Gurunya bisa konsentrasi ngajar. Kalau pendapatan dia hanya bisa untuk hidup 15 hari. Ya 15 hari kemudian dia kesulitan," ujarnya.

Baca juga: Anies Kritik Pendidikan Indonesia, Hobi Ganti Kurikulum dan Tukar Buku, Ujung-ujungnya Proyek

Anies menjelaskan perbaikan dunia pendidikan dimulai dari kualitas guru adalah salah satu visinya di bidang pendidikan jika terpilih menjadi presiden di Pilpres 2024.

Menurut dia, kualitas guru dan kepala sekolah lah yang menjadi modal dasar perbaikan pendidikan Tanah Air.

"Kalau boleh saya sampaikan apa yang menjadi fokus kita itu kualitas guru, dan kualitas kepala sekolah. Dua itu menurut saya sumber utamanya. Dari sana baru turun," katanya.

Baca juga: 4 Prinsip Anies Dalam Mengambil Kebijakan, Bila Jadi Presidan Akan Lanjutkan IKN atau Tidak?

Dia menjelaskan, mayoritas siswa menyukai mata pelajaran karena gurunya.

Karena itu, perbaikan kualitas guru dan kepala sekolah menjadi penting dalam peningkatan mutu pendidikan.

"Kalau saya tanya sepintas. Boleh saya tanya ya. Suka pada mata pelajaran, itu karena bukunya atau karena gurunya, ada nggak yang suka pelajaran karena bukunya, jarang sekali. Karena itu kita harus menghadirkan guru-guru yang menyenangkan," jelasnya.

Baca juga: Anies Bandingkan Indonesia Dengan India-Korsel Soal Listrik, Siap Hadirkan Solusi Bila Jadi Presiden

Menurut Anies, akan menjadi masalah ketika siswa datang ke sekolah dengan berat hati, lalu ketika pulang merasa senang.

Sebaliknya, sekolah dianggap baik ketika siswa datang dengan senang hati, dan saat pulang terasa berat meninggalkan kelas.

"Kalau ada anak-anak datang ke sekolah itu dengan berat hati, berada di sekolah berat, pulang sekolah senang hati, itu bermasalah.