BREAKING NEWS: Buaya Sepanjang 5 Meter Muncul di Sungai Ketuan Musi Rawas, Jadi Tontonan Anak-Anak

Hanya saja beberapa hari terakhir, biaya dengan panjang kurang lebih 5 meter tersebut, juga kerap menampakkan diri di belakang Kantor Desa Manahresmi.

"Kata ora itu buaya cucut albino, karena warnanya kuning. Kemunculannya kadang di belakang SD Manahresmi, kadang  di bawah jembatan. Tapi sering di belakang kantor desa ini," ungkapnya.

Disinggung mengenai, jumlah buaya di aliran Sungai Ketuan tersebut. Nuryadi mengaku, tak mengetahuinya secara pasti.

"Tidak tahu jumlahnya berapa, tapi mungkin lebih dari satu. Kemudian di Desa Q2 Wonorejo juga ada, itu sebelahan desanya. Kalau disana warnanya hitam, disini kuning," ucapnya.

Nuryadi juga mengaku, sejauh ini belum ada laporan korban jiwa ataupun korban luka akibat keberadaan buaya cucut di aliran Sungai Ketuan.

"Alhamdulillah belum ada, dan mudah-mudahan jangan," harapnya.

Namun sambung Nuryadi, yang dikhawatirkan anak-anak sekolah yang menjadikan kemunculan buaya yang terkenal ganas menjadi sebuah tontonan.

"Karena buaya ini juga sesekali menampakkan diri di aliran sungai di belakang SD, sehingga sering jadi tontonan anak-anak. Itu yang dikhawatirkan, terjadi hal yang tidak diinginkan," cetusnya.

Untuk itu, Nuryadi berharap sebelum ada korban jiwa, diharapkan kepada pemerintah maupun pihak terkaitnya lainnya, untuk mengevakuasi keberadaan reptil tersebut.

"Harapannya di evakuasi, dipindahkan, ini sungainya kecil, sedangkan ukuran buaya sangat besar. Kalau mau dibunuh kan tidak boleh, jadi harapannya dipindahkan," harapnya.

Untuk warga Desa Manahresmi dan sekitarnya, Nuryadi menghimbau agar tidak beraktivitas di sepanjang aliran Sungai Ketuan, karena akan membahayakan jiwanya.

"Memang belum ada kejadian, tapi yang namanya binatang buas, kapan saja bisa menyerang. Kami juga sudah memang papan himbauan di beberapa titik di sepanjang aliran Sungai Ketuan," tutupnya. (Eko Mustiawan/CR41)