Berita Pilpres 2024

Anies Baswedan Masih Pertimbangkan Yenny Wahid untuk Jadi Cawapresnya, Begini Respons Putri Gus Dur

Bakal capres dari Koalisi Perubahan Anies Baswedan masih mempertimbangkan putri Gus Dur Yenny Wahid untuk jadi cawapres pendampingnya di Pilpres 2024.

Editor: Rahmat Aizullah
YouTube Kompas TV
Yenny Wahid merespons terkait bakal capres 2024 Anies Baswedan yang masih mempertimbangkan namanya untuk jadi cawapres. 

Bahkan, yang sangat dipertimbangkan Anies Baswedan adalah peluang besar untuk berhasil di dalam pertarungan politik Pilpres 2024.

"Karena memang harapannya adalah wakil presiden akan punya peran lebih penting. Lebih akan ada pembagian tugas dan tanggung jawab kerja-kerja pemerintahan supaya efektif begitu," kata Surya.

Dia mengingatkan sesuai kesepakatan tiga partai Koalisi Perubahan, bahwa penentuan Cawapres Anies semuanya diserahkan kepada kewenangan penuh si capresnya.

Baca juga: Sosok Yenny Wahid Digadang Calon Terkuat Bakal Cawapres Anies, Ungkap Jati Diri dan Corak Politiknya

"Bagi kami dari tim jubir ya lebih cepat memang lebih baik karena dengan demikian kami bisa bekerja lebih terarah, efektif begitu, dalam waktu yang relatif singkat," katanya.

Surya menambahkan, sejauh ini koordinasi Capres Anies Baswedan dengan antar sesama partai politik Koalisi Perubahan yakni Nasdem, Demokrat dan PKS, terus berjalan efektif.

Dia berharap sepulang Anies Baswedan dari ibadah haji akan ada perkembangan yang lebih konkret terkait cawapres.

"Koordinasi partai koalisi sangat efektif ya, sangat dekat, barangkali setelah kembali dari naik haji bisa kita harapkan ada perkembangan yang lebih konkret," katanya.

Jati Diri Politik Yenny Wahid

Yenny Wahid mengungkap jati diri dan corak politiknya di tengah rumor bahwa dirinya digadang calon terkuat bakal cawapres mendampingi Anies di Pilpres 2024.

Menurut Yenny Wahid, semua tindakan-tindakan politiknya akan didasarkan kepada nilai.

"Kalau saya pasti akan stay true to my value dan semua tindakan-tindakan politik saya akan didasarkan kepada nilai. Karena hanya itu yang saya punya," katanya saat mengisi acara di Auditorium Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM), Jumat (7/7/2023).

Yenny Wahid mengaku hanyalah perempuan biasa, bukanlah siapa-siapa, dan tak punya apa-apa.

Dia, katanya, bukan ketua umum (ketum) partai, bukan ketum organisasi masyarakat (ormas), bukan pejabat, dan bahkan bukan seorang pengusaha.

"Saya kan nggak punya apa-apa, yang saya punya cuma satu mungkin dianggap sedikit masih ada reputasi, itu pun karena nebeng bapaknya," tuturnya.

Yenny Wahid memiliki nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh, merupakan aktivis perempuan Nahdlatul Ulama (NU).

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved