Berita Pilpres 2024

Sosok Yenny Wahid Digadang Calon Terkuat Bakal Cawapres Anies, Ungkap Jati Diri dan Corak Politiknya

Sosok Yenny Wahid, digadang calon terkuat bakal cawapres mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024. Dia mengungkap jati diri dan corak politiknya.

Editor: Rahmat Aizullah
Kolase TribunSumsel.com
Yenny Wahid dan Anies Baswedan: Digadang Calon Terkuat Bakal Cawapres Anies Baswedan, Yenni Wahid Ungkap Jati Diri dan Corak Politiknya. 

TRIBUNSUMSEL.COM - Sosok Yenny Wahid, digadang calon terkuat bakal cawapres mendampingi Anies Baswedan di Pilpres 2024.

Menanggapi rumor yang beredar bahwa dirinyalah bakal jadi Cawapres Anies Baswedan, Yenny Wahid mengungkap jati diri dan corak politiknya.

Dikutip dari Kompas.com, Sabtu (8/7/2023), Yenny Wahid mengatakan semua tindakan-tindakan politiknya akan didasarkan kepada nilai.

"Kalau saya pasti akan stay true to my value dan semua tindakan-tindakan politik saya akan didasarkan kepada nilai. Karena hanya itu yang saya punya," katanya saat mengisi acara di Auditorium Fisipol Universitas Gajah Mada (UGM), Jumat (7/7/2023).

Yenny Wahid mengaku hanyalah perempuan biasa, bukanlah siapa-siapa, dan tak punya apa-apa.

Dia, katanya, bukan ketua umum (ketum) partai, bukan ketum organisasi masyarakat (ormas), bukan pejabat, dan bahkan bukan seorang pengusaha.

"Saya kan nggak punya apa-apa, yang saya punya cuma satu mungkin dianggap sedikit masih ada reputasi, itu pun karena nebeng bapaknya," tuturnya.

Yenny Wahid memiliki nama lengkap Zannuba Ariffah Chafsoh, merupakan aktivis perempuan Nahdlatul Ulama (NU).

Wanita kelahiran 29 Oktober 1974 ini berasal dari Jombang Jawa Timur (Jatim), provinsi yang disebut-sebut memiliki pemilih terbanyak kedua secara nasional.

Dia merupakan putri dari Presiden ke-4 KH Abdurrahman Wahid alias Gus Dur, yang kini menjadi Direktur Wahid Institute.

Gus Dur, kata Yenny Wahid, mengajari anak-anaknya posisi bukanlah tujuan, namun posisi hanyalah alat.

Sehingga Yenny Wahid mengaku tidak "ngoyo-ngoyo" terkait sebuah posisi.

"Nah kalau bukan tujuan ya enggak usah ngoyo-ngoyo banget, saya enggak pernah ngoyo tahu-tahu namanya dinominasikan dua, Partai PSI dan Nasdem, ya Alhamdulillah," katanya.

Yenny Wahid mengungkapkan pelajaran bagi politisi yang paling penting adalah menjaga reputasi.

Sebab, kata dia, reputasi yang sudah rusak, akan sangat susah dikembalikan.

Halaman
123
Sumber: Kompas
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved