Warga Tegal Binangun Demo

Ancam Gugat ke Pengadilan, Warga Tegal Binangun Demo Tolak Gabung ke Banyuasin: Pasti Lebih Susah

Warga Tegal Binangun menggelar aksi demo menolak wilayahnya masuk ke Banyuasin, Minggu (4/6/2023).

Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Shinta Dwi Anggraini
TRIBUNSUMSEL.COM/FRANSISKA KRISTELA
Warga Tegal Binangun menggelar aksi demo menolak wilayahnya masuk ke Banyuasin, Minggu (4/6/2023). 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-- Warga Taman Sasana Patra dan Patra Abadi, Tegal Binangun Plaju Darat kembali demo menolak wilayahnya dimasukkan ke Kabupaten Banyuasin Sumatera Selatan, Minggu (4/6/2023).

Tak hanya menyatakan penolakan wilayahnya dimasukkan ke kawasan Banyuasin, warga yang menggelar aksi demo mengancam akan membawa persoalan ini ke jalur hukum dengan mengajukan gugatan ke Pengadilan.

Warga tegas menolak Tegal Binangun keluar dari wilayah Palembang.

Baca juga: Bupati Askolani Sudah Tantangani Pemekaran Kabupaten Banyuasin, Bola Panas di Kemendagari

"Ini aksi kedua yang tidak lain tujuannya tetap ingin masuk ke wilayah Palembang," ujar Ketua Forum Warga Taman Sasana Patra dan Patra Abadi Suhardi Suhai, Minggu (4/6/2023).

Tambahnya bahwa aksi ini dilakukan lantaran selama ini mereka merupakan warga Palembang dan tidak mau dipindahkan ke Banyuasin lantaran urusan administrasi yang lebih susah.

"Yang jelas kami menginginkan yang selama ini sudah berjalan, tidak mau dipindahkan ke pangkalan balai Banyuasin yang pasti lebih susah,lebih mahal dan lebih repot," katanya.

Tambahnya bahwa segala urusan tidaklah mudah saat mengurusnya di Banyuasin seperti mengurus semua administrasi lebih mudah di Kota Palembang.

"Aksi ini kami akan tetap lakukan sampai tututan kami dipenuhi, dan jika tidak ada hasilnya lagi kami akan bawa juga kasus ini ke pengadilan," katanya.

Suhardi mengatakan aksi ini akan tetap dilakukan tiap bulannya. Suhardi menambahkan bahwa selama ini berdasarkan penetapan pengajuan untuk masuk wilayah Palembang ada 29 RT.

"Namun yang masuk Palembang ada 20 dan yang 9 masuk Banyuasin termasuk kami. Dimana di 9 RT yang masuk Banyuasin itu ada 10 RW di mana ada 9 RW yang masuk Palembang dan 1 yang tidak masuk. Di situlah kami merasa ada yang janggal ada apa di sana," tutupnya.

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved