Arti Kata

Arti Kata Cawe-Cawe Diucapkan Presiden Jokowi, Penjelasan Lengkap Guru Besar Ilmu Linguistik UGM

Inilah arti kata Cawe-Cawe diucapkan Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan para pimpinan media dan podcaster nasional di instana Kepresidenan, Jakart

Editor: Moch Krisna
Tangkap layar kanal YouTube Kompas TV
arti kata Cawe Cawe yang diucapkan presiden Jokowi 

TRIBUNSUMSEL.COM -- Inilah arti kata Cawe-Cawe diucapkan Presiden Jokowi dalam pertemuan dengan para pimpinan media dan podcaster nasional di instana Kepresidenan, Jakarta pada senin kemarin.

Melansir dari Kompas.com, Selasa (30/5/2023)  Guru Besar Ilmu Linguistik UGM Prof. Dr. I Dewa Putu Wijana menjelaskan, kata cawe-cawe berarti ikut menangani.

"Siap ikut turut serta dalam menangani," tuturnya, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (30/5/2023).

Dilansir dari Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), kata cawe-cawe memiliki makna ikut membantu mengerjakan (membereskan, merampungkan) dan ikut menangani.

Kata cawe-cawe berasal dari bahasa Jawa yang kerap digunakan dalam pertemuan non-formal.

"Itu bahasa Jawa enggak formal. Pasti Presiden ketika itu berbicara santai bukan ketika berpidato resmi," imbuhnya.

Menurut Putu, cawe-cawe memiliki makna netral dan tidak selamanya berkonotasi negatif.

Konotasinya bergantung pada konteks yang digunakan. "Negatif dan positifnya tergantung dari konteks pemakaiannya," kata dia.

Sebagai contoh, salah satu ungkapan cawe-cawe yang disampaikan Jokowi berbunyi sebagi berikut: "Bahwa saya punya cara cawe-cawe dan saya tahu persis bagaimana cara berpolitik yang baik."

Putu menjelaskan, penggunaan kata cawe-cawe dalam kalimat tersebut tidak berkonotasi negatif.

"Enggak itu enggak negatif, itu artinya ikut terlibat dalam urusan politik," terangnya.

Pihak Istana melalui Deputi Bidang Protokol, Pers, dan Media Sekretariat Presiden Bey Machmudin menjelaskan soal pengakuan Presiden Jokowi cawe-cawe jelang tahun pilpres.

"Terkait penjelasan tentang cawe-cawe untuk negara dalam pemilu, konteksnya adalah, Presiden ingin memastikan Pemilu serentak 2024 dapat berlangsung secara demokratis, jujur dan adil," ujar Bey, dilansir dari Kompas.com, Senin (30/5/2023).

Bey menuturkan, Jokowi berkepentingan mengawal agar Pemilu 2024 berjalan dengan baik dan aman, tanpa meninggalkan polarisasi atau konflik sosial di masyarakat.

Tak hanya itu, Jokowi juga menaruh harapan agar kepala negara selanjutnya bisa mengawal dan melanjutkan kebijakan-kebijakan strategis, seperti pembangunan IKN, hilirisasi, dan transisi energi bersih.

Halaman
12
Sumber: Kompas
Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved