Liputan Khusus Tribun Sumsel

Penerimaan Maba Rentan Suap, Pengamat Pendidikan Abdullah Idi: Perlu Perkuat Sistem Pendidikan -2

Penerimaan mahasiswa baru rentan suap, Pengamat Pendidikan, Prof Dr Abdullah Idi Med ungkap pencegahan secara perlu perkuat sistem pendidikan.

Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Lipsus penerimaan mahasiswa baru rentan suap, Pengamat Pendidikan, Prof Dr Abdullah Idi Med ungkap pencegahan perlu perkuat sistem pendidikan cegah suap penerimaan mahasiswa baru. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Penerimaan mahasiswa baru masih rentan terhadap suap menyuap untuk bisa masuk kampus impian. Bahkan hal ini sudah seperti fenomena dan masih berulang-ulang terjadi.

Menurut Pengamat Pendidikan, Prof Dr Abdullah Idi Med, panitia harusnya mencegah itu, tapi bisa saja oknum. Oknum bisa dari dalam atau luar, namun itu bukan kebijakan kampus.

"Yang seperti itu sulit diberantas. Maka untuk meminimalisir terjadinya itu perlu diperketat, diperbaiki dan diperkuat sistemnya," kata Profesor Abdullah Idi saat dikonfirmasi, Selasa (16/5/2023)

Menurutnya, apabila sistem kuat dari perencanaan, penerimaan hingga pengawasan maka itu bisa meminimalisir hal seperti itu.

Kemudian dievaluasi terhadap pelaksanaan itu. Kalau sistem nya kuat, baik pelaksanaan dan pengawasan makan akan lebih baik.

"Setiap tahun ada kasus seperti itu, artinya orang mencari cela maka perlu kehati-hatian dan waspada. Kepada pantai penerimaan mahasiswa baru juga harus bisa mengantisipasi hal tersebut," katanya.

Baca juga: LIPSUS: Kalau Ada Suap Lapor Polda, Anis Saggaf Minta Warga Tak Menggeneralisir Perguruan Tinggi -1

Menurutnya, kalau masih terjadi mungkin masyarakat bisa saja tertipu, karena perguruan tinggi tidak melegalkan pungutan liar. Kalau ada seperti itu artinya ada oknum tertentu.

"Kalau untuk mahasiswa baru saya kira hanya setelah daftar, tes, lulus ada biaya masuk. Ada kasus per kasus yang bukan kebijakan perguruan tinggi karena bisa saja terjadi dari dalam maupun luar kampus," katanya

Menurut Prof Abdullah Idi, sudah waktunya penerimaan mahasiswa baru. Memberikan kesempatan pada anak-anak berdasarkan studi baik negeri maupun swasta. Bagus untuk memberikan kesempatan yang baru tamat SLTA untuk melanjutkan studi.

"Saya tidak begitu terlalu tahu tentang soal suap menyuap. Saya kira tidak ada perguruan tinggi yang secara formal melegalkan itu. Mungkin bisa saja oknum atau pribadi seseorang, yang mengatasnamakan dan mengiming-imingi akan membantu yang akhirnya jadi penipuan. Maka perlu hati-hati juga," ungkapnya

Menurutnya, dengan adanya tes artinya memberikan peluang yang sama kepada anak-anak untuk memperoleh bangku perguruan tinggi. (nda)

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved