TV Analog Dimatikan

Siaran TV Analog Resmi Dimatikan, Ini Bedanya TV Analog dan TV Digital

Dengan dilakukannya ASO ini televisi analog otomatis tidak bisa lagi digunakan. Berikut ini bedanya tv analog dan tv digital.

Editor: Vanda Rosetiati
DOK TRIBUN SUMSEL
Dengan dilakukannya ASO ini televisi analog otomatis tidak bisa lagi digunakan. Berikut ini bedanya tv analog dan tv digital. Modi, maskot TV Digital 

Untuk diketahui penyedia distribusi STB di Wilayah Sumsel -1 adalah SCM, Media, MNC, Trans, Viva dan Bantuan Pemerintah. Adapun distribusi langsung di lakukan penyedia distribusi STB di Wilayah Sumsel -1 adalah SCM, Media, MNC, Trans, Viva.

Untuk sebaran STB yang sudah terealisasikan di Wilayah Sumsel -1 pada tanggal 29 Maret 2023 adalah sebagai berikut :

a. Kota Palembang sebanyak 32.513 (98,71 persen)
b. Kabupaten Ogan Ilir sebanyak 10.350 (98,80 persen)
c. Kabupaten Banyuasin sebanyak 14.450 (98,03 persen)
d. Kabupaten Ogan Komering Ilir sebanyak 10.732 (89,83 persen)

Sedangkan untuk bantuan pemerintah sendiri sudah terdistribusi ke wilayah sumsel -1 tersebut dan di lakukan langsung oleh Kementerian Kominfo RI

Terkait bagaimana penetrasi TV digital di Sumsel, Rizwan yang kelahiran Sekayu, Kabupaten Musi Banyuasin (Muba) pada 23 September 1981 mengatakan, merujuk pada pelaksanaan ASO di wilayah Jabodetabek pada November 2022 lalu, penetrasi siaran TV Analog ke siaran TV Digital akan berangsur meningkat di Wilayah Sumsel -1.

"Atau dengan kata lain harapan mewujudkan dan menyukseskan era baru penyiaran TV Digital Indonesia yang berkualitas melalui migrasi tv analog ke tv digital akan terwujud secara signifikan," katanya.

Ia mengatakan setelah mendapatkan/memasang STB, tentu saja STB akan berfungsi dengan baik, karena STB yang didistribusikan ke masyarakat telah terstandarisasi oleh Kementerian Kominfo RI.

"Untuk distribusi STB ke Masyarakat baik dari Penyedia STB dan Bantuan Pemerintah dilakukan di bawah kendali dan koordinasi Kementerian Kominfo RI. Bantuan Pemerintah yang menyediakan Kementerian Kominfo RI," pungkasnya.

Akibat penghentian siaran analog ini, beberapa masyarakat tak bisa menonton televisi, seperti yang dialami Bambang Warga Palembang.

"Penghentian siaran analog atau beralih ke digital ini sudah beberapa kali ditunda. Untuk itu saya juga menunda beli set top box, dan ternyata pagi ini memang nggak bisa nonton televisi," kata Bambang, Sabtu (1/4/2023)

Menurutnya, saat mau menonton televisi pagi tadi hanya keluar bintik-bintik hitam dan bertuliskan no signal. Untuk itu secepatnya akan mengganti televisi di Rumah dengan televisi digital, karena memang televisi lama sudah ada kendala. 

"Menurutku siaran digital ini bagus ya buat kepuasan karena kualitas sudah HD. Namun tentu bagi masyarakat yang kurang mampu masih bisa dikasih kesempatan membeli set top box," ungkapnya

Sementara itu hal yang sama diungkapkan Dwi, bahwa ia masih menggunakan televisi yang analog. Ketika mau nonton televisi nggak ada gambarnya hanya bintik-bintik hitam.

"Ia nanti saya mau beli set top saja. Karena televisinya masih bagus dan masih bisa digunakan," kata Dwi warga Sukabangun

Berbeda halnya yang dilakukan Devi warga Perumnas, bahwa ia sudah mendengar kalau siaran analog akan dihapuskan. Untuk itu ia segera berlangganan televisi berbayar.

"Karena saya tahu televisi analog bakal nggak bisa digunakan jadinya saya berlangganan televisi berbayar pakai Indihome. Selain bisa nonton banyak pilihan yang bisa ditonton," ungkapnya.

Baca berita lainnya langsung di google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

 

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved