Berita Muratara

Profil Sosok AKBP Ferly Rosa Putra, Kapolres Muratara Siap Berantas Tambang Emas Tanpa Izin

Profil sosok AKBP Ferly Rosa Putra, Kapolres Muratara siap berantas tambang emas tanpa izin yang bikin sungai menjadi keruh.

Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/RAHMAT AIZULLAH
Profil sosok AKBP Ferly Rosa Putra, Kapolres Muratara siap berantas tambang emas tanpa izin yang bikin sungai menjadi keruh. 

TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Profil sosok AKBP Ferly Rosa Putra, Kapolres Musi Rawas Utara (Muratara) siap berantas tambang emas tanpa izin yang bikin sungai menjadi keruh.

Sosok AKBP Ferly Rosa Putra pernah bertugas di Sudan Afrika dalam misi perdamaian PBB.

Dia AKBP Ferly Rosa Putra menjadi kapolres yang ketiga di daerah pemekaran dari kabupaten induk Musirawas ini.

Sebelum mengabdi di Muratara, Ferly menjalani tugas negara di luar negeri dalam misi perdamaian PBB (Perserikatan Bangsa-Bangsa) di Sudan Afrika.

Ferly menjabat sebagai Kapolres Muratara tercatat sejak tanggal 17 Desember 2021, namun posisinya saat itu masih digantikan oleh Pelaksana Tugas (Plt).

Lalu setelah pulang tugas dari Sudan Afrika, Ferly baru resmi mengabdi di Bumi Beselang Serundingan ini pada 15 Februari 2022.

Baca juga: Kekayaan Ardani, Harta Wakil Bupati Ogan Ilir Rp 7,9 Miliar, Punya 14 Bidang Tanah di Palembang

Setelah bertugas setahun lebih di Kabupaten Muratara, Ferly mengaku banyak tantangan mengabdi di kabupaten yang baru berusia 9 tahun ini.

Apalagi Ferly diketahui baru pertama kali ini mendapat tugas menduduki jabatan sebagai Kapolres.

"Saya sudah setahun lebih di sini, kalau ditanya suka duka banyak sekali, banyak tantangannya di sini," kata Ferly pada TribunSumsel.com, Selasa (21/3/2023).

Meski begitu, dia mengaku telah terbiasa dengan itu karena sudah beberapa kali bertugas di tempat-tempat yang penuh tantangan.

Ferly tetap bersyukur, karena dengan dukungan banyak pihak, sehingga tantangan apapun bisa dihadapi dan dilaluinya.

"Mendapat tugas baru sebagai kapolres itu tantangan. Saya berangkat ke Sudan Afrika dulu tantangan, dinas-dinas sebelumnya di daerah-daerah konflik juga tantangan," katanya.

Dia mengungkapkan ada banyak tantangan menjadi Kapolres Muratara, salah satu di antaranya memberantas penambangan emas tanpa izin (PETI) yang membuat sungai keruh.

Dia menyadari warga di sekitar bantaran sungai yang memanfaatkan airnya untuk keperluan sehari-hari hingga kini tak berhenti mengeluh.

Namun Ferly menegaskan bahwa kepolisian terus berupaya, bahkan sudah berulang kali melakukan penggerebekan ke lokasi penambangan emas liar di hulu sungai tersebut.

Polisi pun sudah menangkap beberapa pelaku penambang, serta memusnahkan peralatan tambang dengan cara dibakar di tempat.

"Kita operasi sudah beberapa kali, orang yang kita tangkap juga sudah banyak, tapi masih saja ada," katanya.

Selain operasi penggerebekan, kata Ferly, nampaknya mereka harus mengambil langkah lain untuk mengatasi permasalahan tersebut.

"Menghantamnya ini tidak harus ke pelaku, sebenarnya sistemnya juga mau saya hantam, kita harus merusak sistemnya," tegas Ferly.

Merusak sistem yang dimaksudkan Ferly salah satunya seperti melakukan penindakan terhadap pemasok minyak untuk operasi tambang.

"Misalnya pemasok minyaknya, kemudian merkuri, ini yang masih kita bahas dengan pemerintah daerah, merumuskan target operasinya seperti apa, kita rusak sistemnya," ujar dia.

Karir di Kepolisian

Ferly Rosa Putra merupakan lulusan Akademi Kepolisian (Akpol) tahun 2002.

Dia bergabung di Koorbrimob Polri dari tahun 2003 sampai 2006.

Di awal karirnya, dia menjadi Danton Sat III Pelopor pada tahun 2003 hingga menjadi Danki 2 Den D Sat III Pelopor Koorbrimob di 2006.

Ferly kemudian pindah ke Provinsi Riau, menjadi Danki 1 Sat Dalmas Dit Samapta Polda Riau tahun 2009.

Pada tahun yang sama, dia menjabat Kapolsek Lima Puluh Polresta Pekanbaru, lalu menjadi Kasat Lantas Polres Indragiri Hilir di tahun 2010.

Tahun berikutnya, dia pindah tugas menjadi Kasat Lantas Polres Pelalawan, lalu menjabat PS Kakorsis SPN Polda Riau tahun 2012.

Tahun 2013, Ferly mendapat amanah menjadi Kabag Ops Polres Dumai.

Lalu kemudian menjadi Wakapolres Indragiri Hulu di 2015 dan Wakapolres Dumai di 2016.

Ferly mengikuti Sekolah Staf dan Pimpinan Menengah (Sespimmen) Polri tahun 2017.

Setelah itu, dia pindah ke Provinsi Sumatera Selatan (Sumsel) pada Oktober 2019.

Dia menjadi Danyon A Pelopor Brimob Polda Sumsel, lalu menjadi Pamen SDM Polda Sumsel dalam rangka penugasan FPU sebagai Wakasatgas FPU 12 Unamid.

FPU adalah Formed Police Unit yang merupakan Satuan Tugas Garuda Bhayangkara II Polri yang ditugaskan untuk misi perdamaian PBB.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

 

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved