Berita Palembang

Profil Yudha Pratomo Bakal Calon Walikota Palembang 2024, Satu Almamater dengan AHY

Yudha Pratomo Ketua DPC Partai Demokrat kota Palembang, secara tegas akan maju di Pilkada sebagai calon walikota Palembang 2024.

TRIBUN SUMSEL/ARIEF BASUKI ROHEKAN
Yudha Pratomo Ketua DPC Partai Demokrat kota Palembang, secara tegas akan maju di Pilkada sebagai calon walikota Palembang 2024. 

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Meski kontestasi Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) Palembang 2024 nanti masih terbilang cukup lama, namun sejumlah nama kandidat bakal calon Walikota Palembang 2024 sudah mulai bermunculan.

Meski selama ini, pejabat yang ada cenderung memiliki peluang besar untuk bertarung, namun sosok sejumlah anak muda yang saat ini memegang jabatan ketua partai memiliki peluang yang sama.

Seperti sosok Yudha Pratomo Mahyuddin, S.T., M.Sc., Ph.D, yang saat ini menjabat Ketua DPC Partai Demokrat Kota Palembang, secara tegas akan maju di Pilkada Palembang sebagai calon walikota Palembang 2024.

Putra mantan Gubernur Sumsel Prof Dr Mahyudin ini ternyata satu almamater dengan Ketua Umum (Ketum) Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY) di SMA Taruna Nusantara.

Yudha Pratomo sendiri sangat tegas menyatakan, jika dirinya berkeinginan atau serius untuk maju pada Pemilihan Kepala Daerah (Pilkda) Palembang 2024, berbeda dengan sejumlah kandidat lainnya yang masih "malu-malu kucing".

"Yang jelas hasil Pileg nanti penting, karena jumlah kursi di DPRD nanti menentukan syarat untuk mencalonkan Pilkada. Jadikan syarat untuk nyalon kan 20 persan kursi dari total dewan kalau kota Palembang sebanyak 50, berarti dibutuhkan minimal 10 kursi. Nah kepentingan aku cak mana (Pilkada), caranya Partai Demokrat Palembang nanti minimal meraih 10 kursi, " ujarnya.

Baca juga: Mantan Kabareskrim Susno Duadji Nyalon Anggota DPR RI Pileg 2024, Sebut PKB Founding Father Bangsa

Ia sendiri memiliki program "Palembang MAJU", yang akan menjadikan Palembang kota Modern, kota Aman, kota Jujur, dan kota Usaha (enterperneur city)

Yudha lahir di Palembang, 20 April 1979 dari Ayah (Alm) Prof. dr. H. Mahyuddin NS, SpOG(K) dan Ibu dr. Hj. Halipah Amin, SpTHT, M.M. yang keduanya berasal dari Lahat, Sumatera Selatan.

Masa kecilnya dihabiskan di Surabaya mengikuti kedua orangtuanya yang mengambil pendidikan dokter spesialis di Universitas Airlangga.

Di tengah kesibukan kedua orangtuanya, Yudha kecil tumbuh menjadi anak petualang yang keras.

Di umur 5 tahun sudah mengelilingi Kota Surabaya dengan sepeda anak-anak.

Orangtuanya sempat kewalahan dan pernah ditabrak motor dan dilaporkan hilang, dia tak menampik masa kecilnya memang berbeda dengan saudaranya.

Walaupun berasal dari keluarga yang cukup berada, Yudha lebih suka bermain di lapangan bersama teman-temannya, seperti lintas alam, memanjat pohon ataupun berenang di lebak.

Setelah kedua orangtuanya selesai sekolah, Yudha bersama kakak dan adiknya kembali ke Palembang.

Yudha bersama sang istri, dr Ariesti Karmila SpA MKes merayakan ulang tahun dengan nasi tumpeng di hadapannya.
Yudha Pratomo bersama sang istri, dr Ariesti Karmila SpA MKes. (Facebook Yudha Pratomo Mahyudin)

Dia bersekolah di SD Negeri 77 Palembang dan selalu ranking pertama sampai dengan lulus SD.

Kemudian Yudha melanjutkan ke SMP Negeri 1 Palembang. Di masa SMP, Yudha mengalami gejolak pencarian jati dirinya.

Dia malas belajar, minggat dari sekolah dan apatis dengan lingkungan.

Setelah diingatkan orangtuanya, dia sadar untuk menjadi pribadi yang lebih baik lagi. Akhirnya Yudha lulus dengan nilai tertinggi di SMP.

Dengan bekal hasil tersebut, Yudha mencari tantangan dengan masuk SMA Taruna Nusantara Magelang, yang saat itu merupakan SMA semi-militer dengan kumpulan murid-murid terbaik dari seluruh Indonesia. Disana dia lebih berkembang dan disiplin.

Setelah lulus dari SMA Taruna Nusantara Magelang, Yudha memutuskan tidak jadi masuk tentara seperti keinginan kecilnya, tetapi menjadi seorang sipil dengan masuk ke ITB Bandung Angkatan 1997.

Pada saat UMPTN, dia memilih Jurusan S1 Teknik Elektro ITB yang merupakan salah satu jurusan paling sulit kelulusannya dan dia berhasil.

Semasa di ITB, Yudha tidak hanya kuliah, tetapi juga berbisnis jualan komputer bersama teman-temannya.

Dia suka mengoprek komputer dan pernah menjuarai Lomba Overclock PC se-Kota Bandung. Dia juga aktif di Himpunan Mahasiswa Elektro (HME) dan organisasi-organisasi lain di ITB.

Rekan-rekan alumni SMA-nya yang berada di Bandung mempercayainya menjadi Ketua Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (Ikastara) Bandung.

Pasca lulus dari Teknik Elektro ITB, Yudha melambung lebih jauh lagi melanjutkan studi Master of Science (S2) di University of Surrey, Inggris pada tahun 2002.

Sekolah di sana biaya hidupnya cukup mahal. Untuk mencari tambahan uang, dia bekerja sebagai tukang sapu di salah satu gedung di dekat kampus.

Selain ditabung, uangnya digunakan untuk membeli buku dan sebagian untuk jalan-jalan.

Bagi seorang Yudha, sekolah di luar negeri bukan hanya sekedar belajar, tetapi mencari wawasan dan membangun koneksi Internasional.

Dia percaya kelak pengalaman dan jaringannya selama di luar negeri akan membantu karirnya di masa depan.

Setelah lama tinggal di luar kota kelahirannya, Yudha merasa ingin mengabdikan diri kembali ke kampung halaman.

Pasca lulus S2 di Inggris, dia kembali ke tanah air dan tinggal di Palembang.

Yudha mengabdikan diri sebagai Dosen PNS di Fakultas Ilmu Komputer Universitas Sriwijaya (Unsri) sejak 2004.

Dalam kurun waktu itu, kegiatannya lebih banyak mengajar, mengembangkan bisnis dan berorganisasi. Pada tahun 2006, Yudha dikirim UNSRI untuk mengambil Doktor (S3) di Universiti Teknologi Malaysia (UTM) bersama 8 orang dosen lainnya. Dia mendapatkan gelar Ph.D. tahun 2013 di usia 34 tahun.

Setelah 14 tahun mengajar di Unsri, Yudha mengundurkan diri dari Dosen PNS karena mengikuti kontestasi Pilkada Gubernur Sumatera Selatan di tahun 2018.

Saat itu dia mencalonkan diri sebagai Calon Wakil Gubernur berpasangan dengan Ishak Mekki sebagai Calon Gubernurnya.

Walaupun belum berhasil menang, perolehan suara mereka cukup signifikan yaitu sekitar 25 persen atau setara 850 ribu suara se-Sumatera Selatan dengan 154 ribu suara di Kota Palembang.

Pasca Pilkada, Yudha lebih banyak tinggal di Michigan Amerika Serikat, menemani anak-anak dan istrinya yang sudah lebih dahulu di sana mengambil program S3 sejak tahun 2016.

Mereka pulang kembali ke Indonesia di akhir tahun 2021.

Dalam kesehariannya, Yudha adalah Rektor Universitas Sumatera Selatan (USS) yang memiliki tagline Entrepreneur University.

USS banyak memberikan beasiswa kuliah gratis bagi mahasiswa berprestasi yang kurang mampu.

Selain sebagai akademisi, dia juga adalah seorang pengusaha. Bersama teman-temannya, dia memiliki perusahaan Teknologi Informasi (ELNUS Group) sebagai wujud aplikasi keilmuannya.

Sebagai aktualisasi politiknya, sejak tahun 2020 Yudha dipercaya sebagai Kepala Badan Doktrin, Pendidikan dan Pelatihan (Badiklat) DPP Partai Demokrat.

Sejak pertengahan tahun 2022, dia mendapatkan penugasan sebagai Ketua DPC Partai Demokrat Kota Palembang.

Yudha beristrikan dr. Ariesti Karmila, M.Kes., SpA(K), Ph.D. yang sering dipanggil Mila, seorang dokter spesialis anak dari Unsri dan konsultan infeksi anak lulusan Universitas Indonesia.

Mila adalah seorang Doktor Epidemiologi lulusan Michigan State University, Amerika Serikat melalui beasiswa Fulbright.

Mila juga adalah mantan Puteri Sumatera Selatan tahun 2003 dan Finalis Puteri Indonesia pada tahun yang sama.

Mereka dikaruniai 3 orang anak yaitu Aliyah Zafira Pratomo, Arjuna Makhdar Pratomo dan Ardho Panji Pratomo.

Saat ini istrinya mengabdi sebagai Dosen Fakultas Kedokteran Universitas Sriwijaya dan Staf Bagian Anak RSMH Palembang.

Dalam organisasi, Yudha pernah menjadi Musyawarah Perwakilan Kelas OSIS SMA Taruna Nusantara, Ketua Ikatan Alumni SMA Taruna Nusantara (Ikastara) Bandung, Kepala Riset Divisi Bengkel Himpunan Mahasiswa Elektro ITB, Wakil Ketua Perhimpunan Mahasiswa Bumi Sriwijaya ITB, Wakil Presiden Perhimpunan Pelajar Indonesia (PPI) Guildford Inggris, Wakil Ketua Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Sumatera Selatan.

Kemudian Koordinator Wilayah Asosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) Sumbagsel, Ketua Umum Karang Taruna Sumatera Selatan dan Ketua Umum Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Sumatera Selatan.

Yudha memiliki ketertarikan yang mendalam dalam bidang teknologi informasi (IT), manajemen, entrepreneurship, leadership, psikologi dan humaniora.

Dia sangat menyukai bertemu dengan orang-orang berlatar belakang dan berpikiran berbeda dalam rangka mencari solusi dan pandangan baru atas permasalahan-permasalahan masyarakat dan bangsa.

Dia senang traveling ke daerah-daerah nusantara dan luar negeri untuk membuka wawasan.

Dia juga suka olahraga jalan santai, bersepeda dan bulutangkis.

Yudha adalah inisiator dan penggiat komunitas Palembang Maju, sebuah komunitas diskusi think tank yang mengajak masyarakatnya terlibat ikut bersama-sama membangun Kota Palembang menjadi kota yang lebih maju lagi melalui ide-ide dan gagasan yang brilian.

Dia percaya bahwa pembangunan bukanlah hanya urusan pemerintah saja dengan sumber dayanya yang terbatas, tetapi perlu partisipasi publik yang lebih besar dan kebersamaan dengan masyarakat mencari solusi atas permasalahan-permasalahan yang ada.

Menurut Yudha, pembangunan itu dari masyarakat, oleh masyarakat, untuk masyarakat.

Baca berita lainnya langsung dari google news

Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel

Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved