Berita Palembang
Kronologis Pasien Somasi RSMH Palembang, Luka Operasi Keluar Cairan Bau Tak Sedap
Kronologis pasien operasi usus buntu somasi RSMH Palembang diungkap kuasa hukum pasien dari LBH Bima Sakti Palembang.
Penulis: Hartati | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Kronologis pasien operasi usus buntu somasi RSMH Palembang diungkap kuasa hukum pasien dari LBH Bima Sakti Palembang.
Direktur LBH Bima Sakti Palembang, Muh Novel Suwa SH MM MSi dan tim menjelaskan kronologis peristiwa diduga kesalahan penanganan medis di RSMH Palembang bermula 29 Januari 2023.
Klien mereka membawa anaknya yang bernama CY (14) yang awalnya mengalami sakit di bagian perut kanan bawah ke UGD di RSUP Dr Mohammad Hoesin Palembang.
Setelah dilakukan pemeriksaan, pasien diagnosis awal pada ringkasan perawatan pasien mengalami Acute Appendicitis, dan harus dilakukan operasi.
Sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) yang diterapkan dalam rumah sakit, setiap pasien yang dirawat inap harus di swab test terlebih dahulu.
Dari hasil swab test CY dinyatakan positif Covid-19 berdasarkan hasil tersebut, sehingga jadwal operasi diundur sampai hari Senin (30/2/2023) meski hasil test pasien tetap positif Covid-19.
Baca juga: RSMH Palembang Disomasi Pasien Gegara Luka Operasi Tak Kunjung Sembuh, Ini Tanggapan RSMH
Kemudian setelah menjalani operasi dan pemulihan terhadap pasien, pada hari Jumat, (3/2/2023) pasien dinyatakan sudah membaik dan diperbolehkan untuk pulang oleh dokter yang menangani pasien dengan alasan dapat dilakukan berobat jalan.
Setelah pasien sampai di rumah barulah tercium aroma yang tidak sedap yang berasal dari bekas operasi tersebut diiringi dengan keluarnya cairan berwarna kuning dengan intensitas yang secara terus menerus, serta adanya pembengkakan di area miss V pasien.
"Dengan melihat hal tersebut klien kami panik, dan segera membawa anaknya
kembali ke rumah sakit, sesampai di UGD dokter memeriksa dan mengatakan keadaan pasien tidak apa-apa, serta baik-baik saja dan menyuruh pasien pulang," ujarnya Jumat (10/2/2023).
Kemudian, Senin (6/2/2023) sesuai jadwal kontrol pasien, pada saat itu dokter yang bertanggung jawab terhadap pasien, menyatakan bahwa pasien untuk dilarikan ke UGD untuk dilakukan pemeriksaan kembali dan ternyata pasien akan dilakukan tindakan operasi yang kedua dengan alasan "Appendicitis akut supuratif pada appendiks" kemudian pada 7 Februari 2023 dilakukannya operasi kembali pada pasien.
Namun setelah mengalami operasi kedua kalinya, Selasa (7/2/2023) kondisi pasien saat ini masih belum membaik serta masih mengalami keluhan dengan keluarnya cairan berwarna kuning yang secara terus menerus dan mengalami kesakitan pada bagian perut kanan bawah, untuk sementara waktu saat ini pasien masih terbaring lemah di ruang perawatan di RSMH Palembang.
"Kami minta itikad baik sari pihak rumah sakit agar klien kami ditangani dengan serius dan jangan dibedakan layanannya meski berobat dengan BPJS," ujarnya.
Jika tidak ada itikad baik daripada pihak rumah sakit dengan memberikan perawatan serius maka bisa saja kasus ini akan dibawa ke ranah pidana dan tuntutan perdata karena kerugian material dan in material yang dialami kliennya.
Ana ibu pasien berharap agar pihak rumah sakit melakukan perawatan dengan naik pada anaknya agar sembuh total seperti semula dan agar pelayanan diperbaiki.
Dia tidak ingin masa depan anaknya suram karena adanya luka serius hingga bagian vital anaknya ini.
"Tadi siang sudah ada direktur rumah sakit yang melihat kondisi anak saya dan mengatakan akan memberikan perawatan intensif. Semoga janji itu benar-benar direalisasikan karena keinginan saya anak saya sembuh dan sehat seperti sedia kala," harap Ana.
Baca berita lainnya langsung dari google news
Silakan gabung di Grup WA TribunSumsel
Berita Palembang Hari Ini
berita palembang hari ini 2023
Kronologis RSMH Palembang Disomasi Pasien
RSMH Palembang
Tribunsumsel.com
Hartati
400 Ribu Penduduk Jadi Pecandu Narkoba, Sumsel Jadi Provinsi Dengan Pecandu Tertinggi ke-2 Nasional |
![]() |
---|
Syarat dan Ketentuan Jajan Rp 1 di BTN Expo yang Digelar di PIM Palembang, Cuma 5 Hari |
![]() |
---|
Minimalisir Potensi Keracunan, Dinkes Sumsel Imbau MBG Dimakan di Sekolah, Larang Dibawa Pulang |
![]() |
---|
Keluarkan Sajam Saat akan Ditangkap, 3 Pengedar Narkoba di Sumsel Kakinya Ditembak Polisi |
![]() |
---|
Lampu Jalan di Palembang Jadi Sorotan Saat Ratu Dewa Gelar Rakor Bersama Camat, Ada 3.625 Unit Rusak |
![]() |
---|
Isi komentar sepenuhnya adalah tanggung jawab pengguna dan diatur dalam UU ITE.