Berita Palembang

RSMH Palembang Disomasi Pasien Gegara Luka Operasi Tak Kunjung Sembuh, Ini Tanggapan RSMH

Plt Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang (PMKP) RSMH dr Marta Hendri dan unsur pimpinan angkat bicara terkait RSMH disomasi pasien. 

Penulis: Fransiska Kristela | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUN SUMSEL/FRANSISKA KRISTELA
Plt Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang (PMKP) RSMH dr Marta Hendri dan unsur pimpinan angkat bicara terkait RSMH disomasi pasien.  

TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Seorang pelajar berinisial CY (14) di Palembang melayangkan somasi ke RSMH Palembang setelah menjalani operasi usus buntu dan tak kunjung sembuh.

Sebaliknya luka bekas CY (14) mengeluarkan cairan dari dalam luka dan berbau busuk.

Plt Direktur Pelayanan Medik Keperawatan dan Penunjang (PMKP) RSMH dr Marta Hendri dan unsur pimpinan angkat bicara terkait RSMH disomasi pasien. 

Menurut Marta Hendri menuturkan usus buntu pasien sudah meradang.

Usus buntuk itu merupakan bagian kecil dari usus dan memiliki rongga di dalamnya.

Jika meradang akan ditutup omentum yakni jaringan kulit yang menutupi jika ada peradangan.

"Apendik ini usus buntu yang ada rongga di dalamnya, dan didalamnya itu ada bocor," ujarnya.

Baca juga: Kronologi RSMH Palembang Disomasi Pasiennya, Awalnya Operasi Usus Buntu, Kini Keluar Bau Tak Sedap

Tambahnya pada saat anak ini dibawa ke rumah sakit, kondisi anak ini sudah lewat akut awalnya dan pemeriksaan fisiknya ada peradangan dinding perut di daerah perut kanan bawah.

Setelah dilakukan pemeriksaan lebih lagi ternyata pasien waktu dilakukan swab ternyata pasien mengalami positif dan dilakukanlah isolasi terhadap pasien.

"Jadi rencana awalnya ini adik ini akan dilakukan tindakan Laparaskopi atau operasi dengan luka kecil, tapi karena pasien covid itu tidak bisa dilakukan jadi dilakukanlah operasi usus buntu seperti biasa"ujarnya.

Ditambahkannya pada saat dilaksakan operasi pertama ini ditemukan bahwa sudah ada ditemukan kebocoran kecil yang menyebabkan dinding perut radang dan dilakukan pembersihan terlebih dahulu.

Lalu selama perawatan antibiotik juga sudah diberikan sesuai dengan jenis kuman yang ditemukan pada nanah tersebut.

Beberapa hari kemudian pasca operasi pertama ini luka operasi sudah bagus dan pada tanggal 06 Februari itu lukanya bernanah dan pihak rumah sakit sudah memberitahukan kepada keluarga kalau hal itu alami dan proses dari penyakit itu sendiri.

"Operasi kedua itu dilakukan untuk membersihkan luka dari nanah dan perutnya tidak dibuka lagi. Jadi berita bahwa operasi kedua itu karena bocornya usus itu tidak benar. Yang ada adalah kebocoran pada apendiknya dan itu sudah ditemukan di operasi pertama, dan itu bocor karena penyakit itu sendiri," tegasnya.

Ditambahkannya bahwa alat kelamin itu bengkak itu karena pembengkakan dari lemak di bawahnya lemak dibawah kulit.

Halaman 1 dari 2
Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved