Jari Bayi Terpotong Gunting di Palembang

Penyebab Jari Bayi Terpotong di Palembang Dirawat di RS, Ternyata Hanya Demam, Kini Harus Dioperasi

Bayi yang jarinya putus karena terpotong oleh perawat saat mengganti selang infus hanya demam ketika dibawa ke rumah sakit Muhammadiyah Palembang.

Editor: Slamet Teguh
Kolase Tribunsumsel.com
Penyebab Jari Bayi Terpotong di Palembang Dirawat di RS, Ternyata Hanya Demam, Kini Harus Dioperasi 

Untuk kesalahan yang diperbuat oleh perawat tersebut sudah menyebabkan luka dan pihaknya akan melihat alat bukti lain yang akan menjadi dasar penentuan pasalnya.

"Dugaan sementara yang bersangkutan terbukti lalai dan menyebabkan anak itu luka, kami akan melihat alat bukti yang lain untuk melanjutkan proses perkaranya, " katanya.

Mengenai pihak rumah sakit yang berencana ingin menyelesaikan masalah itu secara kekeluargaan, ia belum mendengarnya secara langsung dari kedua pihak.

"Saya belum dapat tentang hal itu, kalau memang mau secara kekeluargaan nanti dilakukan restorative justice sesuai keinginan kedua pihak," katanya.

Baca juga: Kronologi Jari Bayi Putus di Palembang Perawat Ingin Ganti Selang Infus yang Tersumbat Pakai Gunting

Baca juga: Heboh Jari Bayi Terpotong di Palembang, Ibu Korban Curhat ke Dr Richard Lee Soal Itikad Perawat

Penjelasan Rumah Sakit

Pihak Rumah Sakit Muhammadiyah Palembang memberikan penjelasan terkait kasus jari bayi 7 bulan terpotong saat ganti selang infus di Palembang.

Manajemen RS Muhammadiyah mengungkapkan memang benar ada insiden pasien seorang bayi yang terpotong saat ganti selang infus di rumah sawit swasta milik Muhammadiyah tersebut.

Langkah RS Muhammadiyah Palembang saat ini adalah langsung bertanggung jawaba dan menindaklanjuti melakukan operasi terhadap jari yang terputus.

Lama waktu operasi sekitar 1,5 jam.

"Alhamdulillah, operasi berjalan baik dan lancar," kata Muksin, Wakil Direktur SDM RS Muhammadiyah Palembang.

Mereka pihak RS bertanggungjawab dengan memberikan layanan pasien yang semula pasien umum kelas 3 karena kelalaian tersebut digunakan ruang VIP.

Pasien juga diawasi 3 kali 24 jam oleh perawat dan jika ada masalah bisa langsung dilaporkan ke pihak dokter.

"Kami bicara apa adanya. Kondisi bayi itu dalam keadaan baik, sehat masih dalam pengawasan," kata Muksin.

Dia lebih lanjut menuturkan perawat yang lalai tersebut berstatus pegawai tetap di RS tersebut dan saat ini statusnya sudah dinonaktifkan.

Iklan untuk Anda: Banyak Pasien Diabetes Indonesia Nyesal Tak Cepat Tau Ini
Advertisement by
 
"Kami berharap agar persoalan ini bisa diselesaikan kekeluargaan," katanya.

Halaman
123
Berita Terkait
  • Ikuti kami di
    AA

    Berita Terkini

    © 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
    All Right Reserved