Berita Palembang
Gubernur Herman Deru Bawa Tanah Bukit Siguntang ke IKN Nusantara, Juga Air Sungai Musi
Berangkat ke titik nol IKN Nusantara, Gubernur Sumsel Herman Deru membawa dua liter air Sungai Musi dan satu kilogram tanah Bukit Siguntang.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
Pendapat lain mengatakan penggambaran gaya berpakaian menunjukkan pengaruh dari gaya seni masa Gupta di abad ke 5 dan post-Gupta, diperkirakan arca berasal dari antara abad ke 6-7 Masehi.
Asal Usul Istilah Melayu
Jika kita menelusuri sumber sejarah yang menyangkut Melayu, maka kata Melayu sudah disebut-sebut dalam catatan I-Tsing yang mengunjungi Sriwijaya pada tahun 672.
Berdasarkan kronik Dinasti T'ang di China, terdapat nama kerajaan di Sumatera yang disebut Mo-Lo-Yue pada tahun 644 dan 645 Masehi.
Seorang pendeta Buddha China yang bernama I-Tsing dalam perjalanan ke India pernah tinggal di Sriwijaya untuk mempelajari bahasa Sansekerta selama enam bulan.
Dari Sriwijaya ini I-Tsing menuju ke Kerajaan Melayu dan tinggal di sana selama enam bulan, sebelum berangkat ke Kedah dan India.
Dalam perjalanan pulang ke China pada tahun 685 dia singgah di Kerajaan Melayu, yang sudah ditaklukkan oleh Sriwijaya (tahun 645-685 M).
Kerajaan Sriwijaya dan Melayu mulai pudar karena serangan Majapahit tahun 1365.
Selanjutnya orang-orang Jawa menguasi daerah ini.
Namun bahasa Melayu yang telah menjadi bahasa pengantar di Nusantara sejak disebarkannya oleh kerajaan Sriwijaya dan Melayu sejak abad keenam.
Nama Bukit Siguntang sudah dikenal sejak lama, terbukti dengan penyebutannya dalam kitab sejarah Melayu yang ditulis pada tanggal 13 Mei 1612.
Dalam kitab tersebut dituliskan "Asapun negeri Palembang itu, Palembang yang ada sekarang inilah. Maka Dihulu Sungai Tatang ada sebuah sungai, Melayu namanya; di dalam sungai itu ada bukit bernama Bukit Siguntang; di hulu Gunung Maha Miru, di daratnya ada satu padang bernama Padang Penjaringan. Maka ada dua orang perempuan berladang, Wan Empo seorang namanya dan Wan Malini seorang amanya; dan keduanya berumah di Bukit Si Guntang itu, terlalu luas humanya, syahadan terlalu jadi padanya, tiada dapat terkatakan; telah Gamper masak padi itu".
Peranan Siguntang Pada Masa Kerajaan Palembang
Selain sebagai tempat peribadatan dan perziarahan, peran penting Bukit Siguntang juga tercatat dalam "Kitab Sejarah Melayu" yaitu sebagai tempat asal usul raja-raja Melayu di Nusantara, baik yang ada di Indonesia, Sumatera Khususnya, maupun raja-raja yang pernah berkuasa di Singapura, Malaysia, Brunei Darussalam dan Patani, Thailand Selatan.
Bahkan pada masa Sultan Mahmud Badaruddin bin Sultan Bahauddin, Bukit Siguntang pernah dijadikan tempat pengambilan sumpah bagi penduduk yang sedang bertikai, agar berdamai.
Adapun lokasi dilakukannya persumpahan tersebut adalah di makam raja Sebentar Alam (Sevenhoven).
Bukit Siguntang Dalam Sejarah Melayu dan Wisata Ziarah
Bukit Siguntang menjadi wisata ziarah yang dilakukan baik perseorangan atau rombongan dengan berkunjung ke makam-makam orang suci atau orang-orang terkenal dan pimpinan yang diagungkan.
Tujuannya adalah untuk mendapatkan restu, berkah, kebahagiaan dan ketentramaan.
Hal ini disebabkan karena Bukit Siguntang dikeramatkan oleh sebagian kelompok masyarakat yang percaya terhadap makam keturunan raja-raja Sriwijaya, antara lain Segentar Alam, Puteri Kembang Dadar, Puteri Rambut Selako, Panglima Bagus Kuning, Panglima Bagus Karang, Panglima Tuan Junjungan, Pangeran Raja Batu Api, dan Panglima Jago Lawang.
Segentar Alam merupakan sosok yang dianggap perkasa keturunan Iskandar Zulkarnain.
Dirinya merupakan pembawa petuah yang berhasil membawa kemakmuran dan kejayaan bagi wilayahnya.
Tidak jauh dari makam Segentar Alam terdapat makam Puteri Kembang Dadar yang dipercaya adalah anak Segentar Alam.
Secara etimologi, nama Puteri Kembang Dadar berasal dari tiga kata yaitu Puteri yang dapat diartikan sebagai panggilan kehormatan bagi seorang perempuan.
Sementara kembang dapat diartikan sebagai bunga, yaitu karunia alam yang gemar dan dikagumi banyak orang.
Sedangkan dadar bermakna ujian.
Jadi secara harfiah, Puteri Kembang Dadar merupakan gelar yang dapat diartikan sebagai Puteri yang dimuliakan dan dikagumi karena mampu menahan ujian dan segala macam cobaan karena kesaktiannya.
Sebagian masyarakat rumpun Melayu seperti Riau, Singapura, dan Malaysia menjadikan Bukit Siguntang sebagai tempat yang wajib dikunjungi karena leluhur mereka Sang Nila Utama, Tri Buwana, Parameswara, Wan Empu dan Wan Malini berasal dari Bukit Siguntang.
Detail Informasi
Nama : Bukit Siguntang atau Seguntang
Alamat : Jalan Sultan Muhammad Mansyur
Kelurahan : Bukit Lama
Kecamatan : Ilir Barat I
Kota : Palembang
Provinsi : Sumatera Selatan
Luasan lahan : 12.8 hektare
Jam operasional : 08.00-16.00 setiap hari.
Fasilitas : Musolla, toilet, pendopo, area parkir, galery, menara pandang, pagoda dan lain-lain.
Posisi : https://www.google.com/maps/search/bukit+siguntang/@-3.0282162,104.716402,14z
Sebagian artikel ini telah tayang di Tribuntribunsumselwiki.com dengan judul Bukit Siguntang.
Baca berita lainnya langsung dari google news.