Berita Palembang
Gubernur Herman Deru Bawa Tanah Bukit Siguntang ke IKN Nusantara, Juga Air Sungai Musi
Berangkat ke titik nol IKN Nusantara, Gubernur Sumsel Herman Deru membawa dua liter air Sungai Musi dan satu kilogram tanah Bukit Siguntang.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Vanda Rosetiati
Siguntang memiliki arti "terguntang-guntang" karena dulunya merupakan lautan.
Letaknya di sebelah Barat Laut jembatan Ampera dan rimbun dengan pohon.
Kaki bukit Siguntang saat ini sudah dipadati pemukiman penduduk.
Sekitar tahun 1989an, di daerah kaki bukit sebelah Barat Laut dan Barat Daya masih merupakan daerah rawa yang luasnya hingga ke Talang Kikim, tempat ditemukannya runtuhan perahu kuno.
Bukit Siguntang terletak 5 km ke arah barat kota Palembang dan merupakan sebuah bukit yang sejak lama dikenal oleh para arkeolog dan sejarahwan sebagai situs tempat ditemukannya sebuah arca Buddha besar berlanggam Amarwati pada tahun 1922 oleh Residen Belanda di Palembang pada saat itu.
Selain dikenal sebagai tempat penemuan berbagai petinggalan sejarah dari masa Buddha, Bukit Siguntang dikenal sebagai kompleks pemakaman raja-raja Melayu yang dipercaya sebagai leluhur orang Melayu baik Sumatera maupun Singapura dan Malaysia.
Sampai saat ini, Bukit Siguntang menjadi tempat berziarah bagi para keturunan raja-raja Melayu dari masa kerjaan Melayu maupun kesultanan Palembang serta tempat berziarah bagi umat Buddha dari dalam dan luar negeri.
Kota Sriwijaya yang sekarang bernama Palembang, sejak sekitar abad ke 8-10 Masehi telah mengenal konsep pembagian ruang menurut keperluannya.
Wilayah pemukiman ditempatkan di daerah tepian Musi dan sungai lainnya, tempat tinggal penguasa di tanah darat tidak jauh dari tepian sungai.
Sementara tempat-tempat yang dianggap suci ditetapkan di daerah yang tinggi, termasuk Bukit Siguntang.
Melihat tinggalan-tinggalan sejarah yang ditemukan di Situs Bukit Siguntang, dapat dipastikan bahwa bukit kecil ini dulunya merupakan kawasan yang suci.
Bukit Siguntang oleh para arkeolog diindentifikasi sebagai situs agama.

Perjalanan Bukit Siguntang
Bukit Siguntang memiliki nilai penting bagi masyarakat Palembang dari masa ke masa.
Bukit suci ini mengalami perubahan pada memori kolektif masyarakat Palembang dengan ditemukannya arca-arca dan peninggalan dari masa Hindu dan Buddha Kerajaan Sriwijaya.