Teror Gajah Liar di Muratara
BPBD Muratara Turunkan Tim Siaga Halau Gajah Liar Agar Tak Masuk Pemukiman
Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) menyiapkan tim untuk menindaklanjuti informasi warga soal kemunculan gajah liar
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Yohanes Tri Nugroho
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Rahmat Aizullah
TRIBUNSUMSEL.COM, MURATARA - Pemerintah Kabupaten Musi Rawas Utara (Muratara) menyiapkan tim untuk menindaklanjuti informasi warga soal kemunculan gajah liar.
Tim yang disiapkan dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Muratara berjumlah 11 orang anggota Tim Reaksi Cepat (TRC).
"Kami sudah menyiapkan tim TRC, ada 11 orang, tim ini turun ke lapangan," kata Kepala BPBD Muratara, Syarmidi, Senin (24/5/2021).
Hasil dari lapangan tersebut, kata Syarmidi, akan dilaporkan kepada Bupati Muratara dan Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Sumatera Selatan (Sumsel).
Menurut dia, tim disiagakan di lapangan untuk mengantisipasi atau menghalau gajah liar itu agar tidak memasuki pemukiman warga.
"Sejauh ini tim kita bertugas untuk menghadang supaya tidak masuk perkampungan, itu dulu.
Apakah nanti akan ditangkap atau digiring ke habitat aslinya kita belum tahu, kita akan koordinasi dengan BKSDA Sumsel dulu," ujar Syarmidi.
Gajah Liar Merusak Halaman Sekolah dan Tanaman
Warga di Kabupaten Muratara dihebohkan dengan kabar kemunculan gajah liar, sejak Minggu (23/5/2021) malam.
Warga mengaku menemukan jejak kaki gajah di wilayah Desa Sungai Lanang, Kecamatan Rawas Ulu.
Gajah tersebut dikabarkan masuk ke halaman sekolah dan merusak lantai semen lapangan bola voli.
Sejumlah tanaman di halaman sekolah roboh dan pipa saluran air pecah akibat diinjak gajah.
"Gajah masuk Desa Sungai Lanang, masuk ke lokasi sekolahan SMP, lapangan voli hancur," kata warga, Putra.
Selain itu, gajah liar tersebut merusak tanaman warga seperti pohon pisang, sawit, dan lain-lain.