Berita Muratara
Ungkap Kasus Pembunuhan Sadis Kurang Dari 24 Jam, 11 Polisi di Muratara Dapat Penghargaan
Kami memberikan penghargaan kepada anggota yang berprestasi, mereka berhasil mengungkap kasus pembunuhan dengan cepat.
Penulis: Rahmat Aizullah | Editor: Vanda Rosetiati
Anggota Unit Reskrim Polsek Nibung dibantu Tim Beruang Polres Muratara langsung mengejar ke Lubuklinggau.
Polisi sudah mengendus dan mencurigai tersangka Alek akan melarikan diri ke luar daerah.
Saat polisi mengecek di terminal Petanang Lubuklinggau, didapati Alek sedang bersiap-siap hendak berangkat.
Polisi langsung melakukan penangkapan dan pada saat akan ditangkap Alek berusaha melarikan diri.
Polisi sudah memberikan tembakan peringatan ke atas sebanyak tiga kali, namun Alek tetap berusaha kabur.
Alhasil polisi memberikan tindakan tegas dan terukur dengan menembak kaki Alek mengenai betis kanan dan kiri.
Alek yang berhasil dilumpuhkan langsung dibawa ke Mapolres Muratara untuk dilakukan penyidikan lebih lanjut.
Setelah tertangkap dan ditanya polisi, Alek mengaku hendak kabur ke wilayah Tasikmalaya, Jawa Barat.
"Katanya dia mau ke Jawa, di sana itu kata dia ada pesantren tempat dia mondok dulu, dia mau taubat di sana," kata polisi.
*Otak Pembunuhan Terungkap*
Polisi memeriksa tersangka Alek Sander yang sudah tertangkap sambil meringis kesakitan karena kakinya ditembak.
Dari pemeriksaan tersebut, didapati keterangan dari Alek bahwa dirinya bukan pelaku utama atau otak pembunuhan itu.
Pelaku utama pembunuhan tersebut adalah ayahnya yakni Harun Sohar yang tak lain kakak kandung korban Ardeni.
"Bapaknya yang mengajak mencari korban, bapaknya pula yang pertama kali menebaskan parang ke leher korban," kata polisi.
Polisi kemudian mengamankan Harun di rumahnya dan menaikkan statusnya dari sebelumnya sebagai saksi menjadi tersangka.
*Pelaku dan Korban Sering Ribut*
Sebelumnya diungkapkan polisi, motif dari pembunuhan sadis ini diduga dilatarbelakangi masalah harta warisan.
Belakangan diketahui ternyata tak hanya perkara harta warisan saja, masalah lain pun banyak yang memicu saudara kandung ini berseteru.
"Masalah dalam keluarga mereka ini sebenarnya sudah lama, masalahnya banyak, tidak hanya masalah harta warisan saja," kata polisi.
"Sudah sering ribut, tapi tidak sampai terjadi perkelahian, ribut mulut saja, baru kali ini disertai pakai senjata tajam," tambah polisi.