Cerita Eratnya Persahabatan Ustaz Yusuf Mansyur dan Syekh Ali Jaber, Jadi Penerjemah Dakwah
Ustaz Yusuf Mansur memiliki hubungan persahabatan sangat erat dengan Syekh Ali Jaber sejak awal berdakwah
Penulis: M. Ardiansyah | Editor: Wawan Perdana
"Di Arab, saya tidak bisa ke Palestina. Tetapi, jadi WNI bisa dengan mudah ke Palestina. Fasilitas dilengkapi, saya diperlakukan spesial di sana. Malah didorong jadi imam Salat magrib. Satu orang Indonesia jadi imam di Masjid Aqso, Ali Jaber," katanya.
Sesuai itu, ia teringat saat SD mempunyai cita-cita mau ke Palestina. Ternyata prosesnya panjang. Harus ke Indonesia dulu, baru dikabulkan Allah ke Palestina.
Syekh Ali Jaber juga mengungkapkan, lebih dari itu saja yang didapat dari takdir.
Ia juga menemukan sejarah keluarga. Ternyata kakekmya lahir di Indonesia tepatnya di Lombok. Bahkan, kakek buyutnya juga pejuang Indonesia.
"Saat saya sakit dan masuk rumah sakit, saya kaget. Dokter bilang, kok darahnya merah putih, Subhanallah. Itulah takdir dan kunci sukses dunia akhirat percaya takdir," pungkasnya.
Dimakamkan di Ponpes milik Ustaz Yusuf Mansur
Syekh Ali Jaber dimakamkan di pondok pesantren (Ponpes) Daarul Quran, Cipondoh, Tangerang, milik Ustaz Yusuf Mansur.
Pendiri Daarul Qur'an sekaligus dai kondang, Yusuf Mansur, mengungkapkan, pihak keluarga lah yang memilih lokasi tersebut.
Daarul Qur'an sudah seperti rumah kedua Syekh Ali. Ponpes itu yang pertama kali menerimanya saat tiba di Indonesia pada tahun 2008 silam.
"Dan kenapa Syekh Ali disini, karena saya dikasih tau oleh Syekh Muhammad (Adik Syekh Ali) bahwa Daarul Qur'an merupakan yang pertama-tama menerima Syekh Ali dan Syekh Muhamad jug pernah tinggal disini juga," ujar Yusuf Mansur di lokasi, Kamis (14/1/2021).
Yusuf Mansur juga mengungkapkan, Syekh Ali adalah salah satu yang membesarkan Daarul Qur'an.
"Bahu-membahu membangun Daarul Qur'an, dan kemudian Syekh Ali atas izin Allah diluaskan dakwahnya ke seluruh tanah air dan punya yayasan Ali Jaber yang perlu kita jaga dan kita rawat sepeninggalan beliau ini," ujarnya.
Yusuf Mansur mengatakan, Syekh Ali Jaber sempat mengutarakan ingin dimakamkan di kampung halaman, Saudi Arabia, namun karena situasi tidak dmemungkinkan, pandemi Covid-19, maka diurungkan.
Yusuf berharap para santri penghapal Al-Qur'an di Ponpes yang diasuhnya bisa terus menemani Syekh Ali di peristirahatan terakhirnya.
"Jadi sehari-hari beliau bersama Qur'an," ujarnya.
Syekh Ali dimakamkan sekira pukul 16.00 WIB, diiringi doa dari keluarga.