Cerita 3 Perempuan di Palembang Menikah di Bawah Umur, Ada Hamil Anak ke 3 di Usia 18 Tahun

Bahkan awalnya sebelum diberikan edukasi dari Puskesmas 7 Ulu, ia tak mengetahui bahwa hamil diusia muda berisiko anaknya stunting.

Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Weni Wahyuny
TRIBUNSUMSEL.COM, LINDA TRISNAWATI
Salah satu perempuan di 7 Ulu Palembang yang menikah di bawah umur 

Sedangkan Lani, warga 7 Ulu yang menikah diusia 15 tahun mengatakan, bahwa ia menikah usia ramaja dikarenakan pesan dari mendiang ibunya yang menginginkan ia segera menikah.

"Sebelum meninggal ibu bilang menikahlah, supaya ada yang menjaganya. Akhirnya saya pun menikah diusia 15 tahun dan kini sedang hamil 7 bulan," katanya.

Lani yang masih terlihat muda mengatakan, bahwa ia tak mengetahui apa akibatnya jika menikah muda.

Sejauh ini kehidupannya bersama suami baik-baik saja.

Apalagi mendengar kata stunting ia juga belum tahu.

"Dikeluarga saya hanya saya yang menikah muda. Jadi saya juga banyak bertanya-tanya ke kakak-kakak saya. Alhamdulillah diusia kandungan 7 bulan, sudah periksa kedokter anak saya sehat-sehat saja," katanya.

Sedangkan Lurah 7 Ulu Palembang Herryanto mengatakan, bahwa warga di 7 Ulu ini kebanyakan tidak mampu.

Kalau dipresentasikan 60 persennya miskin dan 40 persennya menengah ke atas.

"Jumlah penduduk di Kelurahan 7 Ulu ini ada 17.234 dan untuk KK nya ada 4.486. Mata pencaharian warga di sini kebanyakan buruh, pedagang dan lain-lain. Kalau yang sudah mampu biasanya pada pindah dari sini," katanya.

Terpantau di lapangan di Kelurahan 7 Ulu memang terlihat padat penduduk dan kebanyakan rumahnya rumah panggung yang terbuat dari kayu.

Terkait ada warga di 7 Ulu yang masih muda namun sudah menikah menurut Herry, edukasi kepada warga yang akan menikah tentu sudah lakukan.

Apalagi peraturan pemerintah syarat menikah di umur 19 tahun ke atas.

Jadi kalau umurnya 19 tahun kebawah tentu tidak akan berikan surat rekomendasinya.

Untuk itu yang menikah dibawah usia 19 tahun ini kebanyakan menikah di bawah tangan.

"Meskipun begitu kita tetap memberikan perhatian kepada mereka. Seperti saat ini bekerjasama dengan Puskemas, FKPI Sumsel dan Rotary ada bantuan untuk ibu-ibu hamil dan anak-anak yang kurang mampu," katanya.

Menurutnya, memang di 7 Ulu ini tingkat kemiskinannya cukup tinggi, ditambah lagi adanya pandemi Covid-19 sehingga mencari nafkah semakin sulit.

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved