Cerita 3 Perempuan di Palembang Menikah di Bawah Umur, Ada Hamil Anak ke 3 di Usia 18 Tahun
Bahkan awalnya sebelum diberikan edukasi dari Puskesmas 7 Ulu, ia tak mengetahui bahwa hamil diusia muda berisiko anaknya stunting.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Weni Wahyuny
Tak hanya Lina yang tak suka ke Puskesmas untuk periksa kehamilan.
Anak pertama Lina pun tidak ia bawa ke Puskesmas untuk imunisasi maupun pemeriksa rutin tumbuh kembang.
"Anak saya kalau dibawa ke Puskesmas takut, makanya saya tidak bawa ke Puskesmas. Jadi saya tidak tahu diusianya yang sudah tiga tahun ini berapa tinggi dan berat badannya," cetusnya.
Sementara itu Leni yang kini sudah berusia 20 tahun juga sedang hamil anak ketiga.
Leni menikah diusia 16 tahun dan kini sudah memiliki dua orang putra.
Kondisi Leni tak jauh berbeda dengan Lina. Leni juga memiliki postur tubuh kecil, dengan perutnya yang dalam kondisi hamil 7 bulan.
Leni juga tinggal di rumah berbentuk panggung.
"Saya hamil anak ketiga dengan usia kandungan 7 bulan. Sebelumnya saya sudah periksa ke Puskesmas bahwa kandungan saya baik-baik saja," kata Leni sambil bermain dengan kedua anaknya.
Leni pun mengatakan, bahwa kondisi kehamilannya tidak ada masalah. Namun untuk asupan makanan ia terkadang susa makan, terkadang makan sayur, terkadang tidak suka.
"Namun saya bersyukur ada bantuan dari Rotary yang bekerjasama dengan FKPI serta Kelurahan 7 Ulu memberikan asupan makanan setiap harinya untuk saya. Sehingga kebutuhan gizi saya tercukupi," ungkapnya.
Ketika ditanya apakah tahu tentang stunting, ia mengatakan tahu.
Leni tahu akan bahayanya stunting, perasaan cemas akan stunting tentu ada.
"Rasa cemas pasti ada, cuma ya dijalani saja. Anak-anak kan masih masa pertumbuhan, semoga nanti tumbuh kembangnya akan berkembang dengan baik," kata Leni yang juga sebagai ibu rumah tangga.
Menurut Leni, sebelum adanya Covid-19 ia rajin membawa anak-anaknya ke Puskesmas untuk diimunisasi dan diperiksa tumbuh kembangnya.
Sejauh ini tidak ada masalah dengan kondisi anak-anaknya.