Kaleidoskop 2020
5 Kasus Pembunuhan dan Bunuh Diri Tahun 2020 di Lubuklinggau, Ada yang Gegara Jengkol
ima kasus tersebut membikin gembar warga Sumsel. Berikut kaleidoskop 2020 kasus pembunuhan dan bunuh diri di Lubuklinggau yang bikin heboh warga.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
Diduga karena kesal, Anwar pun langsung masuk ke dalam rumah mengambil pisau dapur di warung, ia spontan menusuk ulu hati Bambang hingga membuatnya langsung terkapar,
"Kemudian Bambang dilarikan warga ke rumah sakit, namun meninggal dunia dalam perjalan perjalanan," ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini tersangka Anwar sudah ditangkap oleh petugas Polsek Lubuklinggau Utara dan sudah menjalani penahanan.
5. Dedek Tewas Digorok di Atas Motor
Kasus pembunuhan dan perampokan Abdie Haqim Perdana alias Dedek (15 tahun) warga Jalan Hanura RT 10 Kelurahan B Srikaton Kecamatan Tugu Mulyo, Kabupaten Musi Rawas sempat membuat heboh.
Setelah jasad Dedek terkubur di kebun karet, Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, tak jauh dari belakang Bandara Silampari di otopsi.
Dalam kasus pembunuhan dan perampokan ini lima pelaku AL (18 tahun), WA (16) Ari Munandar (25), RI (17 tahun) dan RA (18 tahun) ditangkap dan dilakukan penahanan di Polres Lubuklinggau.
Berikut fakta-fakta dan peran masing-masing tersangka.
WA berperan sebagai otak pembunuhan
WA berperan sebagai otak dan perancang skenario pembunuhan sekaligus orang yang mengajak Dedek dan NL (Saksi) pertama kali menuju rumah AL.
Kemudian tiba dirumah AL, AL tidak ada di rumah, WA meminjam handphone Dedek menghubungi AL
melalui pesan chat dan memintanya bertemu di kosan AL.
"Awalnya aku datang dengan Dedek dan NL. AL tidak ada di kosan, saat itu lagi kerja bareng Ari Munandar, kemudian saya hubungi AL pakai hp Dedek, saya lah di kosan," ujarnya.
Selanjutnya, ia menanyakan kepada AL mau dibagaimanakan (Dedek) mau dibunuh atau seperti apa, kemudian dijawab oleh AL basing.
"Basing (terserah) biar aku yang bunuhnya, dan ambil saja motor Dedek itu, jadi yang merencanakan saya, yang mengubur AL dan menjual motornya RI dan RA," ungkapnya.
AL bertugas eksekutor menggorok leher Dedek.
Pelaku AL, WA dan Dedek berangkat dari kosan AL di KBS Kelurahan Marga Mulya menuju belakang Bandara Silampari dengan mengendarai motor Dedek, posisi WA menyopir Dedek ditengah dan AL dibelakang.
Pada adengan ke tujuh terungkap saat sampai dilokasi kebun karet, AL yang sudah membawa pisau dipinggangnya langsung menjambak rambut Dedek lalu menggorok lehernya dari arah belakang.
Saat terdengar suara ngorok, WA langsung menjatuhkan motor yang mereka kendarai, saat jatuh posisi tidur tertelungkup, kemudian AL langsung menusuk leher Dedek sebanyak satu kali.
Melihat Dedek masih meronta, AL pun kembali menusuk Dedek secara membabi buta sebanyak tujuh kali. Lima dibagian punggung, satu kali dibawah ketiak dan satu kali dilengan.
Setelah menusuk Dedek, AL memasukan pisau ke pinggang dan meminta bantuan WA untuk mennyeret jasad Dedek. AL menarik kaki sedangkan WA menarik kepala dan membuangnya kedalam siring.
Kemudian setelah membuangnya dalam siring keduanya tidak langsung pergi, keduanya sempat memperhatikan sekaligus memastikan apakah Dedek benar-benar meninggal.
Lalu ketika Dedek dipastikan meninggal, keduanya langsung mengambil rumput disekitar TKP dak menutupkannya di atas jasad Dedek, setelah selesai keduanya pulang ke kosan AL.
RI dan RA dan AL mengubur dan menjual motor Dedek
Usai membunuh AL dan WA pulang ke kosan AL, keduanya langsung membersihkan bercak darah ditangan dan pakaian mereka.
Ketika bertemu dengan temannya Ari Munandar, RI dan RA keduanya mengatakan kalau Dedek sudah berhasil mereka bunuh.
Setelah memberitahu, WA langsung pulang kerumah, kemudian AL meminjam mobil milik neneknya, kemudian AL, RA dan RI mendatangi lokasi dengan membawa cangkul mengubur jasad Dedek sekitar 30 meter dari lokasi kejadian.
Aris Munandar berperan membuka plat motor dan mengantar AL ke Tebo.
Aris Munandar merupakan rekan kerja Al di sebuah pabrik roti di Kecamatan Tugu Mulyo. Perannya
membuka plat motor Dedek sebelum dijual oleh Riduan dan Rangga.
Kemudian setelah motor terjual Aris Munandar bertugas mengantar AL ke tempat persembunyiannya di wilayah Tebo Provinsi Jambi.