Kaleidoskop 2020
5 Kasus Pembunuhan dan Bunuh Diri Tahun 2020 di Lubuklinggau, Ada yang Gegara Jengkol
ima kasus tersebut membikin gembar warga Sumsel. Berikut kaleidoskop 2020 kasus pembunuhan dan bunuh diri di Lubuklinggau yang bikin heboh warga.
Penulis: Eko Hepronis | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, LUBUKLINGGAU - Sepanjang tahun ini, ada 5 kasus pembunuhan dan bunuh diri tahun 2020 di Kota Lubuklinggau, korban ada yang tewas mengenaskan digorok di atas motor.
Lima kasus tersebut membikin gembar warga Sumsel. Berikut kaleidoskop 2020 kasus pembunuhan dan bunuh diri di Lubuklinggau yang bikin heboh warga.
1. Tewasnya Candra Gara-Gara Anak Berkelahi
Candra (32 tahun), warga Jalan Pasir MAN II, Kelurahan Taba Jemekeh, Kecamatan Lubuklinggau Timur I Kota Lubuklinggau meregang nyawa setelah ditusuk tetangganya
Muhammad (42 tahun).
Candra tewas dengan kondisi luka tusuk di dada kiri, ia sempat mendapat perawatan di Rumah Sakit Siti Aisyah Lubuklinggau namun nyawanya tak tertolong.
Sementara Muhammad juga dilarikan ke rumah sakit yang sama karena mengalami luka di kepala kiri, pipi kiri, telinga kiri dan luka tusuk di belikat kiri.
Cekcok mulut hingga berujung maut ini terjadi tepat di depan rumah keduanya, atau Jalan Pasir MAN II, Kota Lubuklinggau, Rabu (11/03/2020) lalu.
Cekcok mulut hingga berujung saling serang ini dipicu gara-gara anak-anak yang berkelahi.
Ceritannya satu jam sebelum kejadian Rabu Sore anak Muhammad berkelahi dengan anak Bari (40 tahun) kakak Candra, anak Muhammad dilempar batu tepat mengenai kepalanya.
Akibatnya bagian kepalanya terluka, satu jam kemudian Muhammad pulang bekerja melihat kepala anaknya berdarah. Ia tidak terima langsung mendatangi rumah Bari.
Setiba dirumah Bari, Muhammad hanya bertemu Candra bersama dengan Beni yang tengah duduk didepan teras rumah, mereka terkejut melihat Muhammad marah-marah.
Muhammad meminta agar kakak mereka Bari bertanggung jawab atas luka dibagian kepala yang dialami oleh anaknya. Cekcok mulut pun terjadi, akibat dari cekcok itu diduga Candra langsung mengambil pisau.
Tanpa banyak bicara Candra langsung menyerang Muhamamad dengan pisau dan menusuk perut Muhammad. Muhammad pun langsung mencabut pisau tersebut dan menancapkanya ke dada sebelah kiri Candra.
Seketika itu Candra oleng dan terjatuh. Warga setempat ketika melihat ada perkelahian langsung berupaya melerai. Keduanya oleh warga langsung dilarikan ke Rumah Sakit Siti Aisyah.
Setelah mendapat perawatan diduga Candra banyak kehilangan darah akhirnya ia meninggal dunia. Sedangkan Muhammad hingga saat ini masih dalam kondisi kritis.
2. Tewasnya Untung Suropati Oleh Sepupu Sendiri Gara-Gara Jengkol
Untung Suropati warga Jl Harapan 1, RT 04 Kelurahan Mesat Seni, Kecamatan Lubuklinggau Timur II, Kota Lubuklinggau ditemukan tewas mengenaskan.
Laki-laki berusia 25 tahun ini ditemukan tewas, Senin (24/8/2020) lalu sekira pukul 10.00 WIB dengan tiga luka bacok dibagian leher dan bagian kepala di Jalan TMMD kelurahan setempat.
Usut punya usut ternyata Untung tewas dibunuh oleh Husin Jaya sepupunya sendiri.
Dihadapan Polisi saat itu Husin pun mengakui perbuatannya telah membunuh Untung Suropati, ia nekat membunuh sepupunya itu dipicu rasa kesal, karena kerap mencuri dir umahnya.
"Dia itu sering mencuri, hampir semua rumah tempat tinggal kami ini semuanya sudah pernah dicurinya, tidak bisa tinggal dikit pasti ada yang hilang," ungkap.
Puncaknya ia mengaku kesal saat rumah mertuanya dimasuki oleh Untung, saat itu mertuanya mengadu jengkol di rumah mertuanya hilang, ia pun curiga dan berupaya menegur Untung secara baik-baik.
"Tadi pagi dia lewat depan rumah saya dan saya tegur, kemudian dia melawan seperti preman, saya mengambil parang saya kejar, pertama kena topinya, kedua dekat kepalanya dan ketiga tengah kepalanya," ungkapnya.
Ia menuturkan, selama ini memang sudah sering cekcok mulut dengan Untung, bahkan ia sudah sering mengingatkan agar Untung berubah tidak mencuri di lingkungan sekitar tempat tinggal mereka.
Ia merasa malu, karena rata-rata kebun di sekitar rumah tempat tinggal mereka punya polisi. Akibatnya karena orang kesal bisa dipenjara, namun nasehat itu tidak diindahkan oleh Untung.
"Kami ribut sudah sering, saya sudah sering mengingatkannya sudahlah gawi-gawi maling disini, kamu (korban) tau sendiri kebun sekitar sini banyak punya polisi, tapi selalu kalau ditegur seperti hebat sendiri," ujarnya
3. Bujang Tua Tusuk Saudara Sendiri Karena Kesal Diejek
Kasus pembunuhan Ujang seorang bujang tua berusia 60 tahun di Kota Lubuklinggau, Sumsel menusuk pinggang Syahri (62) saudaranya sendiri hingga meninggal dunia.
Saat itu warga RT. 03 Kelurahan Lubuk Aman, Kecamatan Lubuklinggau Barat II, Kota Lubuklinggau ini nekat menusuk Syahri karena dipicu rasa dendam pernah dipukul dan diejek.
Aksi penusukan kakek tuna rungu dan tuna wicara ini dilakukannya di depan Toko Kosmetik Sherly Pasar Inpres Kota Lubuklinggau, Sabtu (12/9/2020) lalu sekira pukul 07.00 WIB.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Mustofa melalui Kasatreskrim, AKP Alex Andriyan saat itu menyampaikan, motif Ujang menusuk Syahri karena dipicu rasa dendam karena pernah dipukul oleh korban.
"Karena kesal itulah akhirnya pelaku menusuk pinggang kanan korban, korban pun sempat menjalani perawatan di RS Sobirin dan meninggal dunia Senin (14/9) kemarin," ungkapnya kala itu.
Alex menjelaskan, menurut keterangan saksi, pelaku selama ini bekerja sebagai juru parkir di Jl Yos Sudarso depan rumah sakit dr Sobirin sedangkan korban berjualan rokok di Pasar Inpres.
"Mereka masih ada hubungan keluarga, hasil keterangan saksi pelaku nekat membunuh korban diduga dendam lama karena sebelum kasus penusukan ini terjadi, korban pernah memukul tersangka," paparnya.
Menurut keterangan keluarganya selama ini pelaku memang kerap menyimpan pisau. Namun selama ini pisau yang dibawanya selalu diamankan dan dibuang pihak keluarganya.
"Saat menusuk itu pelaku ini melakukannya tujah maling dari belakang (menusuk dari belakang) sehabis itu langsung melarikan diri dan korban dirawat di RS Sobirin," ungkapnya.
4.Tak Terima Anak dipukul Mertua Bunuh Menantu
Seorang mertua di Kota Lubuklinggau, Sumsel tega menghabisi nyawa menantunya Bambang Ciptadi Lubis (57) warga RT.4 Kelurahan Sumber Agung Kecamatan Lubuklinggau Utara I.
Korban Bambang ditusuk mertuanya menggunakan pisau dapur tepat pada ulu hati. Ia meninggal dunia saat dalam perjalanan menuju rumah sakit.
Pristiwa penusukan tersebut terjadi pada hari Sabtu (14/11/2020) lalu malam sekitar pukul 22.00 WIB.
Saat ini pelaku Anwar (60 tahun) yang diketahui warga RT. 03 Kelurahan Sumber Agung sudah diamankan di Polsek Lubuklinggau Utara.
Kapolres Lubuklinggau AKBP Nuryono melalui Kapolsek Lubuklinggau Utara Iptu Sudarno menyampaikan kejadian bermula saat Bambang bertengkar dengan istrinya Maria Susanti (anak tersangka).
"Diduga kesal dengan suaminya iti Maria pulang ke rumah orang tuanya.
Tak terima ditinggal, Bambang pun menyusul hendak menemui Maria di rumah orang tuanya," ungkap Sudarno pada wartawan kala itu.
Dari kejauhan menuju rumah mertuanya, Bambang mlihat istrinya tengah tegak di jalan, Bambang pun langsung menabrak dan memukul istrinya.
"Anwar yang mendengar keributan dari dalam rumah langsung keluar, Namun, Bambang langsung marah- marah sambil menunjuk-nunjuk ke arah mertuanya," ujarnya.
Diduga karena kesal, Anwar pun langsung masuk ke dalam rumah mengambil pisau dapur di warung, ia spontan menusuk ulu hati Bambang hingga membuatnya langsung terkapar,
"Kemudian Bambang dilarikan warga ke rumah sakit, namun meninggal dunia dalam perjalan perjalanan," ungkapnya.
Ia menambahkan, saat ini tersangka Anwar sudah ditangkap oleh petugas Polsek Lubuklinggau Utara dan sudah menjalani penahanan.
5. Dedek Tewas Digorok di Atas Motor
Kasus pembunuhan dan perampokan Abdie Haqim Perdana alias Dedek (15 tahun) warga Jalan Hanura RT 10 Kelurahan B Srikaton Kecamatan Tugu Mulyo, Kabupaten Musi Rawas sempat membuat heboh.
Setelah jasad Dedek terkubur di kebun karet, Kelurahan Air Kuti, Kecamatan Lubuklinggau Timur I, tak jauh dari belakang Bandara Silampari di otopsi.
Dalam kasus pembunuhan dan perampokan ini lima pelaku AL (18 tahun), WA (16) Ari Munandar (25), RI (17 tahun) dan RA (18 tahun) ditangkap dan dilakukan penahanan di Polres Lubuklinggau.
Berikut fakta-fakta dan peran masing-masing tersangka.
WA berperan sebagai otak pembunuhan
WA berperan sebagai otak dan perancang skenario pembunuhan sekaligus orang yang mengajak Dedek dan NL (Saksi) pertama kali menuju rumah AL.
Kemudian tiba dirumah AL, AL tidak ada di rumah, WA meminjam handphone Dedek menghubungi AL
melalui pesan chat dan memintanya bertemu di kosan AL.
"Awalnya aku datang dengan Dedek dan NL. AL tidak ada di kosan, saat itu lagi kerja bareng Ari Munandar, kemudian saya hubungi AL pakai hp Dedek, saya lah di kosan," ujarnya.
Selanjutnya, ia menanyakan kepada AL mau dibagaimanakan (Dedek) mau dibunuh atau seperti apa, kemudian dijawab oleh AL basing.
"Basing (terserah) biar aku yang bunuhnya, dan ambil saja motor Dedek itu, jadi yang merencanakan saya, yang mengubur AL dan menjual motornya RI dan RA," ungkapnya.
AL bertugas eksekutor menggorok leher Dedek.
Pelaku AL, WA dan Dedek berangkat dari kosan AL di KBS Kelurahan Marga Mulya menuju belakang Bandara Silampari dengan mengendarai motor Dedek, posisi WA menyopir Dedek ditengah dan AL dibelakang.
Pada adengan ke tujuh terungkap saat sampai dilokasi kebun karet, AL yang sudah membawa pisau dipinggangnya langsung menjambak rambut Dedek lalu menggorok lehernya dari arah belakang.
Saat terdengar suara ngorok, WA langsung menjatuhkan motor yang mereka kendarai, saat jatuh posisi tidur tertelungkup, kemudian AL langsung menusuk leher Dedek sebanyak satu kali.
Melihat Dedek masih meronta, AL pun kembali menusuk Dedek secara membabi buta sebanyak tujuh kali. Lima dibagian punggung, satu kali dibawah ketiak dan satu kali dilengan.
Setelah menusuk Dedek, AL memasukan pisau ke pinggang dan meminta bantuan WA untuk mennyeret jasad Dedek. AL menarik kaki sedangkan WA menarik kepala dan membuangnya kedalam siring.
Kemudian setelah membuangnya dalam siring keduanya tidak langsung pergi, keduanya sempat memperhatikan sekaligus memastikan apakah Dedek benar-benar meninggal.
Lalu ketika Dedek dipastikan meninggal, keduanya langsung mengambil rumput disekitar TKP dak menutupkannya di atas jasad Dedek, setelah selesai keduanya pulang ke kosan AL.
RI dan RA dan AL mengubur dan menjual motor Dedek
Usai membunuh AL dan WA pulang ke kosan AL, keduanya langsung membersihkan bercak darah ditangan dan pakaian mereka.
Ketika bertemu dengan temannya Ari Munandar, RI dan RA keduanya mengatakan kalau Dedek sudah berhasil mereka bunuh.
Setelah memberitahu, WA langsung pulang kerumah, kemudian AL meminjam mobil milik neneknya, kemudian AL, RA dan RI mendatangi lokasi dengan membawa cangkul mengubur jasad Dedek sekitar 30 meter dari lokasi kejadian.
Aris Munandar berperan membuka plat motor dan mengantar AL ke Tebo.
Aris Munandar merupakan rekan kerja Al di sebuah pabrik roti di Kecamatan Tugu Mulyo. Perannya
membuka plat motor Dedek sebelum dijual oleh Riduan dan Rangga.
Kemudian setelah motor terjual Aris Munandar bertugas mengantar AL ke tempat persembunyiannya di wilayah Tebo Provinsi Jambi.