Berita Palembang
Hindari Kerumunan di Masa Pandemi, Umat Nasrani Tak Rayakan Natal Bersama, Gelar Bakti Sosial
Menghindari kerumunan di masa pandemi, Umat Nasrani tak rayakan Natal Bersama, gelar bakti sosial.
Penulis: Sri Hidayatun | Editor: Vanda Rosetiati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Menghindari kerumunan di masa pandemi, Umat Nasrani tak rayakan Natal Bersama, gelar bakti sosial.
Masih berada di zona merah, umat Nasrani di Kota Palembang harus merayakan Natal dan Tahun baru 2021 berbeda dari tahun sebelumnya.
Sama seperti umat muslim, umat Nasrani tahun ini harus merayakan Natal di tengah pandemi covid-19. Hal ini pun sesuai dengan imbauan Pemerintah Kota Palembang.
Untuk mengurangi penyebaran virus tersebut umat Kristen Katolik yang tergabung dalam Oikumene Kristen Katolik Sumatera Selatan (OKKSS) memaknai natal dengan berbagi kasih.
Presidium OKKSS, Romo Laurensius Lakidi mengatakan ditahun ini memang umat nasrani merayakan natal dengan cara yang berbeda.
"Seperti kita ketahui saat ini kita berada di zona merah khusus kota Palembang, jadi kita ada kesepakatan bersama, kita tidak melaksanakan perayaan natal, dikarenakan kondisi saat ini masih pandemi Covid-19 dan sampai kapan kondisi seperti ini kita tidak tahu," ujar Presidium OKKSS, Romo Laurensius Lakidi usai acara berbagi kasih di Gereja Santo Yoseph, Jumat (18/12/2020).
Baca juga: Dua Truk Colt Diesel Tabrakan di Jalinsum Muratara Tadi Pagi, 1 Warga Lahat Tewas
Baca juga: Polsek Mariana Kembali Ringkus Pencuri Alat Berat Perusahaan, Total 5 Ditangkap 1 Masih Buron
Baca juga: Adok Jajulu, Budaya Pemberian Gelar Adat Suku Komering, Lestari Sejak Zaman Kerajaan Islam
Maka dari itu, lanjutnya mereka secara khusus memberikan bingkisan kasih baik untuk lembaga kristen atau non kristen.
Ia mengungkapkan, alasan mengapa tidak merayakan natal bersama, karena wabah virus Covid-19 ini salah satunya disebabkan oleh kerumunan (banyak orang).
Maka dari itu, untuk memutus wabah ini umat Kristen tidak merayakan natal bersama banyak umat.
"Situasi sekarang memprihatinkan, tapi perayaan tahun ini tidak mengurangi makna natal yang meriah tapi kita menggantinya dengan bakti sosal," ungkapnya.
Lanjutnya, untuk masing-masing gereja tetap melaksanakan misa dengan protokol kesehatan (prokes) yang ketat.
Bahkan kehadiran umat nasrani tidak sampai 30 persen, seperti di Gereja Santo Yoseph pihaknya membatasi jemaat yang akan datang yakni sekitar 1.600 jemaat
"Biasanya tahun lalu dihadiri 5.000 sampai 6.000 jemaat yang datang ke gereja," jelasnya.
Selain ada yang tatap muka dengan jumlah sangat terbatas, pihak gereja masih mengadakan misa atau ibadah secara virtual.
"Jadi untuk jemaat yang usianya 60 tahun ke atas tidak bisa hadir disarankan untuk mengikuti misa secara virtual," tutur dia.