Corona di Sumsel
Palembang Mulai PSBB Hari Ini, Berhasilkah Turunkan Kasus Positif Covid-19 di Sumsel? Kuncinya Ini
Menurut, kalau hanya sekedar PSBB tanpa penegakan hukum yang jelas, tetap saja seperti biasa.
Penulis: Linda Trisnawati | Editor: Weni Wahyuny
Laporan Wartawan Tribunsumsel.com, Linda Trisnawati
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Draf perwali Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Kota Palembang dan Prabumulih sudah ditanda tangani Gubernur Sumatera Selatan (Sumsel) Herman Deru.
Untuk kota Palembang, PSBB mulai berlaku hari inim Rabu (20/5/2020).
Akan kah PSBB ini berhasil menurunkan kasus positif Covid-19 di Sumsel?
• 7 Titik PSBB Palembang, Warga Dari Luar Daerah yang Mau Masuk Palembang Siap-siap Putar Balik
• Positif Corona di OKU Timur Bertambah, Kali Ini Adik Kandung dari Pasien 01 yang Sudah Meninggal
Menurut Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 di Sumsel Yusri, SKM. MKM, dengan diterapkannya PSBB ia harapanya memang bisa menurunkan kasus positif Covid-19.
"Kalau memang PSBB diberlakukan dan masyarakat patuh disiplin serta diawasi oleh petugas penindakan ya mudah-mudahan turun kasusnya," kata Yusri saat dikonfirmasi via telepon, Rabu (20/5/2020).
Menurut, kalau hanya sekedar PSBB tanpa penegakan hukum yang jelas, tetap saja seperti biasa.
Maka kuncinya kedisiplinan masyarakat.
Untuk memastikan masyarakat itu disiplin maka tentu harus diawasi dan dilakukan penindakan.
"Sebaiknya masyarakat harus mematuhi anjuran Pemerintah untuk pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan. Namun kalau bisa tidak hanya pada saat PSBB saja, tapi diterapkan dalam sehari-hari," katanya.
Lalu menurutnya, masyarakat di daerah yang tidak melaksanakan PSBB juga harus mematuhi anjuran Pemerintah untuk memakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan, itulah tiga item yang harus diterapkan oleh masyarakat.
• Breaking News : PSBB Palembang Dimulai Hari Ini, Draf Perwali Resmi Ditandatangani Gubernur Sumsel
• PSBB Palembang Berlaku Hari Ini, Lihatlah Kondisi Pasar Lemabang dan KM 5 : Sama Saja
"Sepanjang tiga item itu dijalankan dengan baik, maka tanpa PSBB pun sebenarnya akan terhenti peneluran virus ini. Maka kuncinya disiplin masyarakat, untuk pakai masker, jaga jarak dan rajin cuci tangan," cetusnya.
Namun menurutnya, jangan hanya tertentu saja yang pakai masker, misal di A pakai masker di tempat B tidak pakai masker itu sulit berhasil. Untuk itu semua harus serentak bersama-sama dalam waktu bersamaan menaati anjuran Pemerintah.
"Kalau serentak sama-sama dalam waktu 14 hari masa inkubasi bisa menurun. Karena kita tidak mungkin bisa melakukan pelacakan 100 persen, sebab bisa saja orang yang positif ini bertemu dengan orang yang tidak dia kenal," ungkapnya.
Lebih lanjut ia mengatakan, kalau dengan keluarga, teman, tetangga atau orang yang diketahu masih bisa dilacak, tapi kalau dengan orang yang tidak dikenalnya maka sulit untuk dilacak. Maka sesungguhnya orang itu bisa menyebarkan ke orang lain. Apalagi sekitar 80 persen tanpa gejala.