Berita Muara Enim

Harga Ayam di Muara Enim Cetak Rekor Rp 45 per Kilogram, Lebih Mahal Dibandingkan Saat Lebaran

TRIBUNSUMSEL.COM, MUARAENIM-Sebagian pengunjung pasar Muaraenim mengeluhkan mahalnya sejumlah harga bahan pangan

Penulis: Ika Anggraeni |
Tribun Sumsel/ Ika Anggraeni
Tampak seorang wanita sedang membeli daging ayam di pasar Muaraenim, Minggu (14/7/2019) 

"Ini harga ayam malah tembus Rp 45 ribu perkilo, kalaupun dikasih murah oleh pedagangnya kebanyakan mereka pasti bermain ditimbangan," katanya.

Dijelaskan Emi, tingginya harga ayam ini tentunya berpengaruh kepada pendapatannya.

"Biasanya sehari saya menghabiskan sekitar Rp 150 kg ayam yang saya jual, tapi karena harga ayam melambung, pendapatan sayapun menurun, dikarenakan pelanggan saya yang beli tidak sanggup lagi beli ayam seperti biasa, mereka banyak beralih membeli ikan dan tempe," ungkapnya.

Menikmati Keindahan dan Sensasi Makan di Rumah makan Terapung Kelilng Danau Aur Musi Rawas

Ditambahkannya iapun berharap agar kondisi ini dapat kembali normal dan hal ini dapat ditindak lanjuti oleh pemerintah.

Harga di Lubuklinggau

Sepekan terakhir harga sejumlah kebutuhan pokok di sejumlah pasar tradisional Kota Lubuklinggau mulai merangkak naik.

Pantauan Tribunsumsel.com, dilapangan, sejumlah kebutuhan pokok yang mengalami kenaikan diantaranya cabai merah yang sudah menyentuh angka Rp 80 ribu per kilogram.

"Seminggu sebelumnya, cabai merah masih berkisaran antara Rp 40 ribu per kilogram, sekarang Rp 80 ribu per kilogram," kata Rus (45) salah satu pedagang Pasa Inpres, Minggu (14/7/2019).

Naiknya harga cabai merah ini diikuti juga komoditi lainnya seperti, ayam potong yang semula hanya Rp 35 ribu per kilogram naik menjadi Rp 40 ribu per kilogram.

Lalu ikan Nila yang semula Rp 26 ribu per kilogram naik menjadi Rp 30 per kilogram. Dan tomat yang semula hanya Rp 6.000 per kilogram naik menjadi Rp 8.000 ribu per kilogram.

"Kalau untuk kebutuhan saat ini masih cukup, tidak ada kendala terkait pasokan cabai merah dan yang lainnya juga masih normal," ujar Mad (35 tahun), pedagang lainnya.

Tidak diketahui secara pasti mengapa komoditi tersebut naik terus merangka naik.

Mad memprediksi kemungkinan harga cabai merah, ayam dan ikan akan terus mengalami kenaikan hingga usai hari raya Idul Adha mendatang.

Kenaikan harga cabai merah di pasar cukup dirasakan dampaknya oleh masyarakat. Walaupun demikian, ibu-ibu tetap membeli cabai merah meski harganya lebih mahal.

"Cukup memberatkan sih, tapi mau apa lagi, sudah jadi kebutuhan tetap, terpaksa tetap beli dan berhemat di belanja dapur lain," kata Dama salah satu pembeli.

Bahkan ibu muda ini terpaksa mengurangi pembelian, biasanya setiap ke pasar ia membeli 1/2 kilogram, namun, kali ini ia hanya membeli 1/4 kilogram saja.

"Yang penting semuanya cukup, sedapatnya saja, biasanya dirumah selalu ada sambal, cabe mahal ini mengurangi untuk tidak pakai sambal," kelakarnya.

Berita Terkait
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved