Bidan Diperkosa di Ogan Ilir
Labfor Palembang Beberkan Kendala Pengungkapan Kasus Bidan Desa Diperkosa di Pemulutan
Kepala Labfor Cabang Palembang Kombes Pol I Nyoman Sukena, Jumat (22/2/2019) menuturkan, sudah mencari barang bukti secara detil di lokasi kejadian
Penulis: M. Ardiansyah |
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG-Kasus pemerkosaan terhadap bidan desa berinisial YL di Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI), hingga kini masih terus diselidiki.
Bukti-bukti masih dikumpulkan untuk memastikan apakah benar korban diperkosa.
Kepala Labfor Cabang Palembang Kombes Pol I Nyoman Sukena, Jumat (22/2/2019) menuturkan, sudah mencari barang bukti secara detil di lokasi kejadian.
Namun memang, sama sekali tidak ditemukan bulu atau sperma di kasur.
"Kami pakai alat yang digunakan untuk pencocokan hasil penyelidikan. Misal kasus pemerkosaan mahasiswi di Muaraenim lalu, sperma yang ditemukan dikembalikan korban dan dari sampel milik pelaku identik."
"Ini, tidak ada sperma dan bulu, disitu yang sulit memastikannya," ujar Nyoman, Jumat (22/2/2019).
• Penurunan Harga Tiket Garuda Group Belum Mampu Dongkrak Penjualan Tiket Domestik
• Beredar Foto Ayah dari Tyas Pria yang Bunuh Diri di Transmart Lampung Alami Serangan Jantung
Pihaknya yang mendapat bekas cairan dari pihak puskesmas dan dilakukan pengecekan secara detil, ternyata itu bukanlah sperma.
Sehingga, kendala untuk membuktikan pemerkosaan yang terjadi di korban saat ini masih harus dilakukan pendalaman.
Bila ada ditemukan bulu kemaluan atau sperma di seprei atau dikasur maka bisa dengan mudah untuk mengidentifikasi pemerkosaan terhadap korban.
Namun, pihaknya masih terus berkoordinasi dengan penyidik sambil menunggu hasil visum dalam beberapa hari keluar untuk memastikan kasus ini.
"Kata bapak Kapolda tadi, bulu kemaluan dan sperma tidak ditemukan di kasur. Begitu pula dengan jejak kaki di dalam rumah, tidak ada ditemukan."
"Kami sudah melakukan pengecekan secara detil, bila memang ada yang masuk ke dalam rumah kalau kondisi saat hujan pasti ada bekas kakinya. Ini tidak ada," katanya.
• BREAKING NEWS, Polisi tidak Temukan Sperma, Jejak Kaki, dan Sidik Jari di TKP Bidan Desa Diperkosa
• Pemakaman Iptu Mardanus Ali Akbar Kanit Ranmor Polresta Palembang Diiringi Haru
Meski begitu, berdasarkan perintah Kapolda Sumsel Irjen Pol Zulkarnain Adinegara pihaknya akan tetap melakukan penelitian dan berkoordinasi dengan penyidik.
Supaya kasus ini bisa cepat terungkap. Apakah benar korban diperkosa atau tidak.
"Lima orang itu tidak sedikit, pasti ada yang meninggalkan jejak. Apalagi bila korban diperkosa, paling tidak bekas sperma dan bulu kemaluan pasti ada tertinggal di kasur. Itu yang masih kami dalami," pungkasnya.
Hasil Scanning
Berdasarkan hasil scanning yang dilakukan pihak Rumah Sakit (RS) Bhayangkara, ditemukan pendarahan di bagian sinus dan pembengkakan di jaringan pipi bidan YL (27).
Luka tersebut akibat kekerasan yang didapat oleh bidan YL pasca menjadi korban perampokan sekaligus pemerkosaan di rumah dinas bidan desa (Bides) Desa Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) beberapa waktu lalu.
"Tapi secara keseluruhan, hasil scanning menunjukkan perkembangan yang lebih baik dari sebelumnya.
Meskipun dia (bidan YL) ada bengkak akibat pendarahan di bagian sinus dan ada bengkak di jaringan pipinya juga.
Tapi lebam-lebamnya sudah mulai menghilang,"ujar Kasubbid Yanmeddokpol, RS Bhayangkara Dr Yunita L. Mars, Kamis (21/2/2019).
• Tahun Ini Pemkab Musirawas Bagikan 180 Kolam Terpal untuk Mengentaskan Desa Tertinggal
• Mulai Hari Ini, TCASH Efektif Berubah Menjadi LinkAja, Semua Layanan dan Fitur Tetap Tersedia,
"Selain itu pendarahan di mata korban juga masih ada. Itu sudah di konsultasikan ke dokter mata.
Tapi secara keseluruhan, fungsi penglihatan korban dalam keadaan baik,"tambahnya.
Berbeda dengan hari sebelumnya, saat ini bidan YL sudah tidak merasakan pusing di kepalanya. Namun, keluhan sakit di tenggorokan saat menelan makanan masih tetap dirasa olehnya.
"Rasa sakit di leher korban karena berdasarkan keterangannya, dia sempat dicekik dengan kain oleh pelaku. Kemungkinan besok kita akan minta pada dokter yang merawatnya agar korban juga mendapat penanganan dari dokter THT,"ungkapnya.
Selain itu, kondisi psikis bidan YL juga mulai menunjukan perkembangan yang lebih baik. Hal ini ditunjukan dengan reaksi bidan YL yang sudah mulai berangsur aktif berkomunikasi pada orang lain.
"Jadi keadaan korban sudah lebih baik dari sebelumnya. Hari pertama dia malah tidak mau ngomong sama sekali. Hari kedua kami periksa dia banyak nangisnya, terutama pada orang yang dikenalnya. Hari ini dia sudah mulai duduk dan sudah mulai mau diajak ngobrol,"ungkapnya.
• Mahasiswi Ini Laporkan Oknum Polisi Menghamilinya ke Propam Polda Sumsel, Malu Hentikan Skripsi
• 600 Pelajar Akan Berkompetisi di Gramedia Science Olympic 2019, Buktikan Bahwa Sains itu Mudah
Keluarga bidan YL (27), bidan desa yang diperkosa dan dirampok di rumah dinas bidan desa (Bides) Desa Simpang Pelabuhan Dalam Kecamatan Pemulutan Kabupaten Ogan Ilir (OI) ingin pelaku segera ditangkap dan dihukum.
"Masih trauma, tapi sudah berangsur membaik," ujar suami bidan YL secara singkat dan enggan menyebutkan namanya, Kamis (21/2/2019) saat ditanyai soal keadaan istrinya setelah dirampok dan diperkosa.
Pria yang saat ditemui Tribunsumsel.com itu menggunakan baju kaos abu-abu dengan celana pendek sebatas dengkul itu menunggui bidan yl di rumah sakit usai kejadian perampokan dan pemerkosaan itu.
Ia minta pihak kepolisian segera menemukan dan menangkap para pelaku yang telah tega berbuat keji terhadap istrinya.
"Maunya saya pelaku cepat ditangkap dan dihukum,"ujarnya yang langsung berjalan masuk ruang melati, ruang rawat khusus kebidanan Rumah Sakit (RS) Bhayangkara tempat bidan YL dirawat.