Tak Banyak yang Tahu, Fakta Ini Ungkap Perlakuan Pemerintah Kepada Soekarno & Soeharto,Ternyata
Sepuluh tahun lalu, rakyat Indonesia berduka atas meninggalnya Presiden Ke-2 RI, Soeharto. Soeharto meninggal dunia 27 Januari 2008
Dari penghargaan itu, 29 adalah dari luar negeri, dan sisanya dari dalam negeri yang sebagian besar dia terima saat menjabat presiden (1980-1995).
Dia mendapat penghargaan Order of the Hero of Bahder dari Raja Arab Saudi. Dari Ratu Inggris dia juga mendapat Knight Cross of the Order of the Bath (G.O.B) Inggris, dan
Grand Cordon of the Supreme Order of the Chrysanthemum dari Jepang. BIntang yang hanya diberikan terbatas kepada pemimpin negara di dunia ini
Dari Pahlevi Iran, dia mendapat Satya Lencana dan lencana Grand Croix de la Legion d’Honneur dari pemerintah Perancis.
Saat Soeharto sakit parah di Jakarta, 15 Januari 2008, SBY mendapat penghargaan Darjah Utama Seri Mahkota Negara (DMN) dari Sri Soltan Raja Malaysia, Soeharto juga sudah mendapatklan itu dua puluh tahun lalu.
Dialah satunya-satunya mungkin warga negara ini yang memperoleh tujuh bintang Satya Lencana.
Untuk dimakamkan di Taman Makam Pahlawan di negeri ini, seorang hanya butuh dua bintang penghrgaan dari negara. Tapi Soeharto memiliki 12 bintang.
Mulai dari bintang Bhayangkara Kelas I, Bintang Swa Buana Paksi Kelas I, Bintang Garuda, Bintang Jalasena Kelas I, Bintang Sewindu APRI, Bintang Kartika Eka Paksi Kelas I, Bintang Gerilya, Bintang Dharma, Bintang Sakti, Bintang Jasa Kelas I, Bintang Mahaputra Kelas I, dan Bintang RI Kelas I.
Penganugerahan Bintang Lima atau Pangkat Jendral Besar Bintang Lima ( 1997 ) berdasarkan Keppres NO 44, 45, dan 46/ABTI/1997/tanggal 30 September 1997.
Di Indonesia hanya jenderal Soedirman dan Jenderal Nasution yang mendapat penghargaan ini.
Namun menurut Mbak Tutut, dari sekian bintang itu, dia amat membanggakan Penghargaan Kependudukan PBB (United Nations Population Award – UNPA) ( 1989) karena keberhasiannya mengendalikan penduduk Indonesia dengan program KB, dan Medali Emas dari FAO karena proyek ketahahan pangan dan ikut menjamin pangan dunia tahun 1986. (thamzil thahir)