Mengejutkan ! Pria Donasikan Mayat Istrinya untuk Penelitian Medis,Berharap Bisa Dihidupkan Kembali
Kehilangan orang yang dicintai memang menyedihkan.Namun sesedih apapun itu, kita seharusnya bisa ikhlas melepas kepergian mereka.Tetap mendoakan s
TRIBUNSUMSEL.COM -- Kehilangan orang yang dicintai memang menyedihkan.
Namun sesedih apapun itu, kita seharusnya bisa ikhlas melepas kepergian mereka.
Tetap mendoakan sambil terus melanjutkan hidup adalah cara yang tepat menyikapi meninggalnya seseorang.
Ketika istrinya meninggal, pria bernama Gui Junmin ini tidak bisa terima begitu saja.
Karenanya, ia kemudian mendonasikan tubuh istrinya sendiri untuk suatu proyek "pelestarian kehidupan".

Melansir EliteReaders, proyek tersebut merupakan hasil kerjasama dari Yinfeng Biological Group, Qilu Hospital Shandong University, organisasi non-profit USA Alcor Life Extention Foundation.
Istri Gui Junmin, Zhan Wenlian, meninggal pada usia 49 tahun karena kanker paru-paru.

Ia dinyatakan meninggal pada 8 Mei 2017 lalu, dan kemudian diawetkan.

Gui mengklaim bahwa sebelum meninggal, istrinya setuju untuk melakukan prosedur pengawetan tersebut meskipun kecil kemungkinan untuk bisa diselamatkan lagi.
Gui berkata bahwa ia tidak bisa melepaskan istrinya dan tidak ingin melihat istrinya dikremasi.
Ia juga berkata bahwa ia percaya istrinya hanya tidur atau pergi ke suatu tempat untuk beristirahat sebentar.
Menurut laporan KickerDaily, tubuh Zhan kemudian disimpan dalam nitrogen cair pada suhu minus 196 derajat oleh Yinfeng Biological.
Sejak 10 Mei, mayat tersebut telah disimpan dalam tanki 2000-liter di institut kriogenik di Provinsi Shandong.

Para ahli mengungkapkan bahwa bagian dari prosedur melibatkan penyuntikan bahan kimia seperti bahan pengencer darah.
Selain itu, disuntikkan pula antioksidan dalam mayat dalam waktu dua menit saat kematian legal Zhan.