Mengejutkan ! Pria Donasikan Mayat Istrinya untuk Penelitian Medis,Berharap Bisa Dihidupkan Kembali

Kehilangan orang yang dicintai memang menyedihkan.Namun sesedih apapun itu, kita seharusnya bisa ikhlas melepas kepergian mereka.Tetap mendoakan s

EliteReaders
Proyek kriopreservasi 

Bahan-bahan tersebut bertujuan untuk mencegah darah dalam tubuh membeku.

Setelah itu, air garam es dipompa ke dalam tubuh untuk membantu menenangkannya.

Peralatan pernafasan dan CPR kemudian dipasang pada tubuh untuk secara kontinu mengalirkan darah dan menyuplainya dengan oksigen.

Tubuh kemudian dikirimkan ke Laboratorium Yinfeng Biological dalam 13 menit setelah kematian Zhan.

Para ahli menenangkan tubuh Zhan dan selanjutnya menggantikan darahnya dengan cairan yang bisa mengawetkan organ tubuh.

Setelah 10 jam, suhu tubuh telah turun hingga minus 190 derajat Celsius.

Mayat tidak bisa dipertahankan jika mencapai minus 196 derajat Celsiun, para dokter dan peneliti pu berharap proyek tersebut sukses dan bisa membangunkan Zhan suatu hari di masa depan.

Proyek kriopreservasi
Proyek kriopreservasi (Yinfeng Biological Group)

Kriopreservasi pada Zhan adalah yang pertama di Tiongkok.

Biaya yang dihabiskan proyek ini lebih dari satu juta yuan (2 miliar rupiah).

Namun semua biaya itu ditanggung oleh Yinfeng Biological Group karena merupakan bagian dari penelitian kriopreservasi.

Gui Junmin mengungkapkan bahwa dengan mengawetkan tubuh istrinya, keuntungan tidak hanya datang untuk keluarga, tapi juga untuk ilmu kesehatan.

Meskipun ada kemungkinan projek tersebut gagal, Gui juga memiliki renana untuk mendonasikan tubuhnya juga untuk grup tersebut.

Hal itu dilakukannya karena ia punya harapan yang tinggi bahwa suatu hari istrinya akan kembali hidup dan ia tidak ingin membuatnya terbangun sendirian saat hal itu terjadi.

(TribunStyle.com, Tiara Shelavie)

Rekomendasi untuk Anda
Ikuti kami di
AA

Berita Terkini

© 2025 TRIBUNnews.com Network,a subsidiary of KG Media.
All Right Reserved