Satgas Klaim Karhutla Terus Turun Jumlahnya Setiap Tahun Berkat Langkah yang Diterapkan Ini
Upaya lainnya yakni merestorasi lahan yang terbakar menjadi lahan pertanian produktif, seperti padi yang ditanam di lahan rawa.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Hartati
Mendengar pemaparan dari Dandim 0402 OKI-OI, Letkol Inf. Seprianizar, Ketua Tim Supervisi dan Asistensi Asops Polri yang dipimpin Irjen Pol. M. Iriawan, mengaku puas dengan kinerja satgas penanggulangan karhutla.
"Kerja yang bagus, harus tetap solid, namun jangan sampai ada ego sektoral di antara kita, semua sama memiliki kontribusi padamkan api," kata Iriawan.
Jenderal bintang dua ini pun kembali mengungkit bencana kabut asap akibat karhutla pada 2015 silam.
Dirinya meminta agar bencana serupa tidak terjadi lagi karena menimbulkan dampak sangat besar di berbagai sektor.
"Kebakaran dua tahun lalu sangat parah, turunnya pertumbuhan ekonomi sebesar 2 persen, ini analisa dari kemenko. Terganggunya lalu lintas udara, 500 ribu orang terganggu kesehatannya, di Sumsel ada 100 ribu orang kena penyakit Infeksi Saluran Pernapasan Akut (ISPA) akibat asap," terang mantan Kapolda Metro Jaya ini.
Bahkan masih ingat dalam ingatan Iriawan, 24 orang meninggal dunia selama bencana kabut asap tahun 2015, 12 juta hektar lahan di Indonesia terbakar dan 1,1 juta hektar lahan menyusut setiap tahun.
"99 persen kebakaran lahan akibat ulah manusia, jangan sampai terulang kembali. Mohon jangan membuka lahan dengan cara membakar. Tapi saya akui, penanggulangan karhutla dari tahun ke tahun semakin baik," ucapnya.
Ke depan, Iriawan meminta tim satgas karhutla terus memantau titik api dengan memanfaatkan bantuan satelit dari NASA dan LAPAN.
"Kita manfaatkan teknologi yang kita miliki. Kerja satgas harus terus ditingkatkan," tandasnya.
Sementara untuk dua tersangka pembakar lahan yang ditangkap, kata Iriawan, perkaranya terus dilanjutkan hingga ke pengadilan dan tidak ada ampun bagi pembakar lahan.
Dibully dan Situs Resmi Pengadilan Negeri Diretas Usai Hakim Parlas Tolak Gugatan KLHK, Komentarnya Bikin Netizen Ngamuk
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Hakim Pengadilan Negeri Palembang Parlas Nababan menjadi sorotan netizen usai menolak gugatan Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK).
Dalam putusannya Parlas memenangkan PT Bumi Mekar Hijau (BMH) yang merupakan perusahaan perkebunan di Ogan Komering Ilir.
Putusan Parlas mendapat banyak kritikan dari masyarakat melalui dunia maya berupa meme.
Banyaknya meme yang membully dirinya ditanggapi santai oleh Parlas.
