Satgas Klaim Karhutla Terus Turun Jumlahnya Setiap Tahun Berkat Langkah yang Diterapkan Ini
Upaya lainnya yakni merestorasi lahan yang terbakar menjadi lahan pertanian produktif, seperti padi yang ditanam di lahan rawa.
Penulis: Agung Dwipayana | Editor: Hartati
Laporan Wartawan TribunSumsel.com, Agung Dwipayana
TRIBUNSUMSEL.COM, INDRALAYA - Tim Supervisi dan Asistensi Asops Polri yang dipimpin Irjen Pol M Iriawan meninjau satgas penanggulangan kebakaran hutan dan lahan (karhutla) di Kota Terpadu Mandiri (KTM) Rambutan, Kecamatan PemulutanK Kabupaten Ogan Ilir, Selasa (15/8/2017).
Dijelaskan, tujuan kunjungan ini untuk melihat kesiapan tim satgas yang terdiri dari Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB), TNI dan Polri.
Pada kesempatan tersebut, Irjen Pol M Iriawan mendengarkan paparan dari Dandim 0402 OKI-OI, Letkol Inf Seprianizar, S.Sos.
Dijelaskan Dandim, beberapa langkah penanggulangan karhutla mulai dari pencegahan hingga pemadaman api telah dilakukan seluruh anggota tim satgas.
"Kami sudah sosialiasi pada masyarakat untuk tidak membuka lahan dengan cara membakar. Kami juga sudah sampaikan berkali-kali konsekuensi dan sanksi yang akan diterima jika masyarakat melanggar," ujar Dandim saat memberikan paparan pada tim Supervisi dan Asistensi Asops Polri.
Selain sosialisasi, upaya penanggulangan karhutla di lapangan, seperti pembuatan sekat kanal untuk menjaga kelembaban lahan supaya tidak mudah terbakar.
Upaya lainnya yakni merestorasi lahan yang terbakar menjadi lahan pertanian produktif, seperti padi yang ditanam di lahan rawa.
"Lahan bekas terbakar kita manfaatkan untuk ditanami padi yang kita campur bios. Sehingga padi yang ditanam di lahan tersebut sangat produktif dan hasil panennya terus meningkat, bisa panen tiga hingga empat kali dalam setahun," papar Dandim.
Namun ketika lahan terlanjur terbakar, lanjutnya, tim satgas bahu-membahu memadamkan api dengan segala peralatan yang dimiliki.
"Kebakaran di darat, tentunya semua unsur, TNI, Polri dan masyarakat peduli api gotong-royong memadamkan api," kata Dandim.
"Untuk upaya pemadaman api dari udara, BNPB sudah 2065 kali melakukan water bombing dengan mengucurkan 6,8 juta ton air," imbuhnya.
Untuk luas lahan yang terbakar, menurut catatan Dandim sejak Juli lalu, ada ratusan hektar dengan 60 titik karhutla yang sebelumnya berjumlah 24 titik, atau naik dua kali lipat dalam waktu sebulan.
Kendati demikian, Dandim menegaskan, hingga saat ini persoalan karhutla dapat diatasi timnya dengan kerja solid dan tanpa kenal lelah.
"Untuk kebakaran di OI, sejauh ini dapat diatasi, apalagi diperkirakan musim hujan mulai pada awal September ini sehingga sangat membantu upaya mencegah kebakaran," jelasnya.
