Kesulitan Uang, Pria Ini Disarankan Masukkan Rantai Babi di Peti 40 hari, Saat Dibuka Ia Terkejut
Rantai tersebut bila dipakai mirip dengan gelang biasa. Rantai itu selalu dalam peti terkunci dan tidak boleh dipegang oleh siapa pun, kecuali Chairu
Namun Chairul sempat bilang akan mengembalikan uang itu setelah Ramadan, karena Chairul berdalih tidak bisa melakukan ritualnya saat bulan puasa kemarin.
Pasca kejadian itu, Chairul kembali mengiming-imingi keluarga Edi agar mencoba satu kali lagi.
"Saya tidak tahu maksudnya apa, kalau satu dan dua saya yang ketipu, tidak tahu maksudnya yang ketiga kali apakah mau dibodohi lagi atau tidak," ujarnya
Karena kesal, Edi sempat marah dan mengancam sembari mengatakan, "Kalau kamu tidak bisa, tolong kembalikan uang milik saya."
Respon Chairul malah menantang. "Kalau mau lapor, ya, silakan laporkan, saya tidak takut dilaporkan."
"Akhirnya karena sudah kesal, saya pancing dengan cara kirim SMS baik-baik menanyakan kabar, tak berapa lama akhirnya dijawabnya."
"Kemudian kami langsung menghubungi teman di Kepahiang, ternyata benar teman kami itu melihat kalau Chaiurul beli rokok, lalu kita telepon Kasat, dan Chairul ditangkap di rumahnya," kata Edi.
Edi juga menuturkan dugaan korban penipuan lainnya.
Bahkan menurut Edi ada yang mencapai 280 juta lebih.
Namun tidak melapor karena merasa malu karena telah dibodoh-bodohi.
"Diduga korbannya itu mulai dari 2014-2015 namun kemungkinan tidak mengingatnya lagi," ujarnya.
Kapolres Lubuklinggau, AKBP Hajat Mabrur Bujangga, melalui Kasatreskrim Mapolres Lubuklinggau, AKP Ali Rojikin mengatakan, pihaknya terus memburu ustad gadungan yang membantu tersangka Chairul Ambri.
Ustad Anom kini sudah masuk menjadi Daftar Pencarian Orang (DPO) Polres Lubuklinggau karena perannya sangat sentral dalam meyakinkan korban agar mempercayai pelaku utama .
Pelaku Ustad HA masih dalam pengejaran, dia sebenarnya bukan ustad dan bukan haji, gelar itu bohong, identitasnya sudah diketahui.
"Dalam memuluskan aksinya para pelaku membagi peran dalam meyakinkan korban agar mau menyetorkan uang."
"Ustad Anom sendiri berperan layaknya seorang ustad dan komat kamit membaca sesuatu agar korban percaya. Sedangkan Chairul berdiri di luar pintu rumah," ungkapnya. (Eko Hepronis)