Sang Anak Bobol Bank BUMN Rp 16 Miliar, Orangtua tak Percaya, 'Uang 20 Ribu Dia Masih Minta Saya'
Petengho (71) tak percaya putranya, Riki Fernando (23), mahasiswa di Palembang, ditangkap Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri atas sangkaan
TRIBUNSUMSEL.COM, PALEMBANG - Petengho (71) tak percaya putranya, Riki Fernando (23), mahasiswa di Palembang, ditangkap Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri atas sangkaan terlibat sindikat pembobolan saldo virtual bank BUMN senilai Rp 16 miliar.
Ditemui Tribun Sumsel di rumahnya di kawasan Bukit Sangkal, Kalidoni, Petengho tampak mencemaskan Riki.
"Kami benar-benar tidak menyangka kalau dia terlibat kasus pembobolan rekening bank sebesar 16 miliar itu, sedangkan uang Rp 20 ribu saja dia masih minta sama saya," katanya, dengan mata yang berkaca-kaca, Rabu (11/9).
RF ditangkap bersama rekannya, Yaser Anggita (24), di Palembang, Juli lalu.
Keduanya dituduh membobolan salah satu bank BUMN di Palembang lewat aplikasi Kudo.
Jumlah kerugian Bank BUMN tersebut diperkirakan mencapai Rp 16 miliar.
Kanit I Ditsiber Bareskrim Kompol, Ronald Sipayung, mengatakan aksi pembobolan bank ini ini dilakukan oleh beberapa komplotan, yang sudah ditangkap baru dua orang, RF dan YA.
"Kami mendapatkan laporan dari Bank BUMN tersebut. Total kerugiannya kurang lebih Rp 16 miliar, yang kemarin ditangkap membobol Bank BUMN itu dengan total kerugian Rp 1,3 miliar," ujarnya.
Ronald mengatakan aksi pembobolan terungkap setelah mendapatkan laporan dari Bank BUMN akan adanya anomali transaksi di aplikasi Kudo.
Ronald menambahkan, aksi pembobolan ini dilakukan oleh beberapa komplotan, Bareskrim baru menangkap dua tersangka pembobolan yang membuat bank BUMN rugi Rp 1,3 miliar.
Keduanya melakukan pembobolan sejak 3 Desember 2018 hingga awal Juli 2019.
Untuk membobol Bank BUMN tersebut, pelaku memanfaatkan celah dari sistem Kudo dan perbankan.
Modus pembobolan tersebut mereka berbelanja dengan menggunakan akun Kudo.
Transaksi tersebut berhasil tetapi saldo Kudo pelaku tak berkurang.
"Namun, di sisi lain saldo di rekening virtual berkurang karena bank membayarkan tagihan pelaku ke merchant," ujarnya.