Sembilan Bulan Buron Bandit Ini Asyik Berfoya-foya dengan Wanita Penghibur
Bandi menuturkan, dirinya melakukan aksi pecah kaca ketika bertemu MA dan DY di rumah makan siang malam.
Terkait aksi pecah kaca, Bandi menuturkan, dirinya melakukan aksi pecah kaca ketika bertemu MA dan DY di rumah makan siang malam.
"Mereka kemalaman lalu saya ajak menginap di rumah saya, kemudian mereka mengajak melakukan aksi pecah kaca dan saya setuju. Lalu kami memulai aksi, saya dan MA pakai motor FU dan DY pakai motor MX mengintai di depan bank, kemudian MA masuk bank berpura-pura jadi nasabah kemudian setelah ada yang mengambil uang banyak dia menghubungi saya dan DY," ungkapnya.
Bandi mengatakan, setelah nasabah keluar DY mengkuti sementara dirinya menunggu MA keluar dari bank lalu mengikuti korban, selanjutnya setelah melihat korban turun mobil MA menghampiri dan memecahkan kaca lalu kami kabur.
"Uang Rp 320 juta kami bagi 3 di kebun simpang Meo Muaraenim masing-masing Rp 100 juta, lalu Rp 20 juta kami bawa ke Pagaralam dan untuk poya-poya," bebernya.
Selanjutnya setelah sebulan di Pagaralam, MA dan DY berpamitan pulang sementara Bandi tetap di pagar alam dengan menyewa rumah sembari berbisnis sayur mayur.
"Mereka berdua kabur dan tidak diketahui lagi keberadaannya, handphone juga tidak aktif. Saya lalu menetap dan berbisnis sayur, namun karena saya tiap malam mabuk-mabukan dan jajan perempuan akhirnya uang Rp 100 juta habis pada April lalu," ungkapnya.(eds)